UKRAINA
Sama
seperti Polandia, Ukraina seperti menjadi "unggulan yang tak
diunggulkan" di Euro 2012. Mereka menjadi unggulan karena bertindak
sebagai tuan rumah, tapi secara kualitas tidaklah menjanjikan. Tidak memerlukan
babak kualifikasi untuk ke putaran final, Ukraina akhirnya akan merasakan juga
tampil di Piala Eropa. Sejak merdeka dari Uni Soviet di awal era 90-an, Ukraina
memang tak pernah berlaga di turnamen besar kecuali Piala Dunia 2006, ketika
mereka mampu mencapai babak delapan besar.
Oleg
Blokhin, pelatih yang meloloskan negara ini ke Piala Dunia pertama mereka di
Jerman enam tahun silam, masih bertahan sebagai arsitek tim. Ia akan
mengandalkan tim lokalnya, karena hanya tiga yang bermain di luar Ukraina,
yakni kapten gelandang Anatoliy Tymoshchuk (Bayern Munich), kiper Andriy Dikan
(Spartak Moskow), dan penyerang Andriy Voronin (Dinamo Moskow).
Dari
19 pertandingan yang dilakoninya sejak Agustus 2010 sampai akhir Februari 2012,
hasil yang diperoleh Ukraina tidaklah positif. Mereka menang enam kali, kalah
juga enam kali. Tujuh lainnya adalah seri. The Yellow-Blues memang bisa menahan
imbang Belanda dan Jerman dalam laga ujicoba, tapi juga kalah dari tim-tim
besar seperti Brasil, Italia, Prancis, Uruguay, dan Republik Ceko. Di Piala
Eropa tahun ini Ukraina tergabung di Grup D bersama Swedia, Prancis, dan
Inggris. Meski di atas kertas tak terlalu diunggulkan lolos ke perempatfinal,
mereka bisa mengharapkan dukungan besar dari publik sendiri.
SWEDIA
Jika
dibandingkan dengan Spanyol, Jerman, Italia, atau Belanda, Swedia mungkin bukan
salah satu kekuatan sepakbola yang terbesar di Eropa. Namun mereka punya
potensi untuk tampil sebagia kuda hitam. Sejak Piala Eropa digelar pertama kali
pada tahun 1960, baru pada tahun 1992 Swedia masuk ke putaran final. Itu pun
terjadi setelah mereka menyandang status sebagai tuan rumah. Sebelumnya, Swedia
tak pernah lolos dari babak kualifikasi.
Di
keikutsertaannya yang pertama itu, Swedia mampu melangkah hingga babak
semifinal. Itu adalah pencapaian tertinggi Swedia di ajang Piala Eropa. Namun
mereka gagal ke final setelah menyerah 2-3 dari Jerman. Empat tahun kemudian,
Swedia kembali gagal masuk ke putaran final. Tapi sejak tahun 2000, mereka tak
pernah absen dari turnamen tertinggi antarnegara Eropa ini.
Kegagalan
Swedia lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 memebuat Lars Lagerback
mengundurkan diri dari kursi pelatih. Erik Hamren kemudian ditunjuk untuk
menggantikan Lagerback. Bersama Hamren, Swedia lolos langsung ke putaran final
Piala Eropa 2012 dengan status sebagai runner-up terbaik. Dari 10 laga di babak
kualifikasi, Zlatan Ibrahimovic dkk. meraih delapan kemenangan dan dua kali
kalah, termasuk kemenangan 3-2 dari Belanda di pertandingan terakhir babak
kualifikasi.
Ibrahimovic
yang sedang dalam performa terbaik bersama AC Milan masih akan mejadi ujung
tombak serangan tim Skandinavia ini. Ia juga akan didukung pemain lain seperti
Andrean Isaksson (PSV), Olof Mellberg (Olympiakos), Sebastian Larsson
(Sunderland), Kim Kallstrom (Lyon). Melihat performanya yang cukup bagus selama
babak kualifikasi, bukan tidak mungkin Swedia akan muncul sebagai kuda hitam.
Di putaran final nanti, Swedia tergabung di Grup D bersama tuan rumah Ukraina,
Prancis, dan Inggris.
PRANCIS
Lolos
untuk kali keenam secara beruntun ke putaran final Piala Eropa, Prancis menjadi
salah satu negara kuat yang kurang diunggulkan. Hasil di Piala Dunia 2010 dan
Piala Eropa 2008, di mana mereka tersingkir di fase grup, menjadi alasan untuk
tidak menempatkan Les Bleus sejajar bersama Spanyol, Jerman atau Belanda. Perjuangan
Hugo Lloris dkk. di Kualifikasi Piala Eropa 2012 juga membuat fans tim berjuluk
'Tim Ayam Jantan' itu ketar-ketir. Meski jadi juara Grup D, anak didik Laurent
Blanc cuma unggul satu angka atas Bosnia dan Herzegovina, yang akhirnya tak
lolos karena kalah telah atas Portugal di fase play-off.
Tergabung
di Grup D, perjuangan Prancis di fase grup juga akan jauh dari mudah.
Berturut-turut mereka akan menghadapi Inggris, Ukraina dan Swedia di laga
pamungkas. Jika beruntung, Prancis dijagokan akan lolos dengan predikat
runner-up grup. Tak seperti saat menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa
2000, Prancis kini sudah ditinggal generasi emasnya, sebagaimana pernah juga
mereka miliki pada era 1950-an, 1980-an dan 1990-an.
Laurent
Blanc tak punya pemain sekaliber Just Fontaine, Michel Platini atau Zinedine
Zidane -- yang jadi bintang di eranya masing-masing -- dalam skuadnya saat ini.
Mungkin cuma Samir Nasri, Karim Benzema dan Franck Ribery yang bisa membuat tim
juara Eropa tahun 1984 dan 2000 ini terlihat masih bertaji. Lihatlah skuad
Prancis saat menghadapi Jerman dalam laga ujicoba di penghujung Februari lalu.
Hampir setengahnya diisi pemain berusia di atas 30 tahun, termasuk di antaranya
adalah Louis Saha, Eric Abidal dan Anthony Reveillere.
Tapi
sebagaimana mereka menjadi juara Piala Dunia 1998 dan jadi finalis Piala Dunia
2006, Prancis selalu berhasil menghadirkan kejutan buat lawan-lawannya. Dan
dibanding saat tampil di Piala Dunia 2010 lalu, kondisi internal tim sudah
sangat baik setelah disatukan kembali oleh Laurent Blanc. Setelah kalah 1-2
atas Norwegia pada debutnya di kursi pelatih timnas Prancis, Blanc kemudian
terbukti bisa membentuk tim yang solid. Di beberapa laga ujicoba, Prancis di
antaranya berhasil menang atas Inggris, Brasil dan Jerman.
INGGRIS
Meski
menjadi penemu sepakbola, Inggris nyatanya seret prestasi. Tim berjuluk
"Tiga Singa" itu masih terus mencari trofi pertamanya sejak menjuarai
Piala Dunia pada 1966 atau hampir setengah abad lalu. Sejak saat itu prestasi
terbaik Inggris selalu mentok. Pencapaian terbaiknya hanyalah menempati peringkat
keempat Piala Dunia 1990 dan menembus semifinal Piala Eropa enam tahun
kemudian.
Inggris
bahkan pernah mencatat hasil memalukan dengan kegagalan melaju ke putaran final
Piala Eropa 2008 usai dikalahkan Kroasia 2-3 di laga akhir kualifikasi. Peningkatan
performa Inggris ditunjukkan pasca dilatih oleh Fabio Capello, seiring dengan
semakin matangnya para pemain bintangnya. Sebut saja Wayne Rooney (Manchester
United), Frank Lampard (Chelsea), John Terry (Chelsea) Ashley Cole (Chelsea)
Steven Gerrard (Liverpool), Michael Carrick (Manchester United) yang tampil oke
bersama klub masing-masing.
Inggris
tampil mengesankan di kualifikasi Piala Dunia 2010. St. George Cross tampil
impresif dengan memenangi sembilan dari 10 pertandingannya yang menjadikan
mereka salah satu favorit juara. Akan tetapi, di putaran final, performa
Inggris berbalik drastis. Rooney dkk. hanya mampu finis runner-up di babak grup
dan harus pulang lebih dini setelah dikalahkan telak oleh Jerman 1-4 di babak
perempatfinal. Di Polandia-Ukraina nanti, ambisi Inggris bukan hanya ingin
mengulang kejayaan di masa lalu. Namun, juga untuk membayar hasil kekecewaan di
Afrika Selatan.
Inggris
tergabung dalam grup bersama Ukraina, Swedia dan mantan jawara Prancis. Tapi
ketika turnamen sudah semakin dekat, Inggris justru 'diguncang' oleh konflik
dari dalam dengan pengunduran diri Capello dan hingga kini belum mendapatkan
penggantinya yang permanen.