SPANYOL
Sebagai juara bertahan Piala Eropa dan juga
pemegang titel juara dunia, Spanyol masih akan jadi unggulan teratas di
Polandia-Ukraina Juni mendatang. Turnamen ini bisa dibilang sebagai
titik balik persepakbolaan di 'Negeri Matador' itu kala mereka mengalahkan
Jerman 1-0 di babak final empat tahun lalu di Wina. Karena sebelumnya Spanyol
kerap gagal di turnamen besar meski selalu diunggulkan. Saat itu Luis Aragones sebagai pelatih sukses meramu
tim yang bermaterikan pemain-pemain kelas satu dan yang paling penting adalah,
Aragones mampu meredam ego kedaerahan yang sejak dulu selalu jadi 'duri dalam
daging' untuk La Furia Roja.
Kini tak ada lagi sekat-sekat yang memisahkan
antara Castilla, Basque, Catalan dan Andalusia di tim itu. Dipimpin Vicente Del
Bosque, Spanyol pun punya misi untuk mempertahankan titel Piala Eropanya. Pasca
penampilan di Piala Dunia 2010, performa Spanyol relatif masih stabil dan dibuktikan
mereka lolos dari kualifikasi dengan rekor sempurna di sembilan laganya, plus
juga masih jadi tim terbaik menurut rangking FIFA.
Juara Eropa 1964 itu masih mengandalkan permainan
tiki-takanya plus para pemain yang sebagian besar disuplai Real Madrid serta
Barcelona dan juga legiun di Liga Inggris yang permainannya kian matang seperti
Juan Manuel Mata, David Silva dan juga Pepe Reina. Spanyol
akan berusaha lolos dari Grup C yang dihuni bersama Italia, Kroasia dan
Republik Irlandia. Jika mampu tampil konsisten seperti empat tahun belakangan,
peluang mereka jadi yang terbaik akan terbuka lebar. Nilai minus tim ini mungkin adalah isu perpecahan
pemain Madrid serta Barca yang terlibat perseteruan sengit di La Liga dan belum pastinya David Villa bermain
pasca cedera patah tulang fibia.
ITALIA
Setelah menjuarai Piala Dunia 2006, Italia belum menggigit lagi.
Mereka tampil pas-pasan di Euro 2008, dan bermain sangat buruk dan menyedihkan
di Piala Dunia 2010, sampai-sampai sang juara bertahan tidak lolos ke babak
kedua. Perubahan cukup besar dilakukan. Sejumlah pemain lawas digantikan
pemain-pemain yang lebih segar walaupun mereka masih bisa mengandalkan
Gianluigi Buffon, Andrea Pirlo, Daniele de Rossi, Antonio di Natale, dan
Giorgio Chiellini.
Nama-nama seperti Antonio Cassano, Claudio Marchisio, Riccardo
Montolivo, Antonio Nocerino, Leonardo Bonucci, atau Sebastian Giovinco mulai
diberi porsi lebih besar untuk menggerakkan roda regenerasi skuad Azzurri. Perubahan
terbesar adalah di kursi pelatih. Cesare Prandelli sebelumnya bukan pelatih
papan atas sampai ia membawa sedikit kejayaan buat Fiorentina, dengan
meloloskan tim tersebut ke babak 16 besar Liga Champions musim 2009/2010.
Namun, ia berhasil membuktikan kemampuannya. Menjadi suksesor
Marcelo Lippi pasca Piala Dunia 2010, Prandelli perlahan-lahan membangkitkan
optimisme Italia lagi. Paling tidak, Italia berhasil lolos ke putaran final
Piala Eropa 2012. Dari 10 pertandingan kualifikasi Grup C, juara dunia empat
kali itu menang delapan kali dan tidak terkalahkan. Mereka bahkan mampu menahan
Jerman 1-1 dan mengalahkan Spanyol 2-1 di laga persahabatan, walaupun juga
kalah dari Republik Irlandia, Uruguay dan Amerika Serikat di friendy game yang
lain.
Sejarah Italia di Piala Eropa cukup menarik. Dari tujuh kali
berpartisipasi, mereka empat kali mencapai babak empat besar, termasuk saat
memenanginya di edisi ketiga di tahun 1968, saat menjadi tuan rumah. Pencapai
tertinggi terakhir mereka adalah runner-up Euro 2000. Empat tahun lalu di
Austria-Swiss, mereka tersingkir di babak perempatfinal, kalah adu penalti dari
sang juara, Spanyol.
REPUBLIK IRLANDIA
Meskipun selalu punya banyak pemain yang tertempa di Liga Inggris,
Republik Irlandia tidak sering mengikuti turnamen besar di level internasional.
Dalam sejarahnya, mereka baru ikut tiga Piala Dunia dan satu Piala Eropa. Satu-satunya
Piala Eropa yang pernah dilakoni Irlandia adalah Euro 1988, dan mereka kandas
di babak grup. Mereka juga tidak lolos ke putaran final dua Piala Dunia yang
terakhir (2006 & 2010).
Maka, semestinya The Boys in Green punya motivasi yang berlimpah
ruah untuk menjalani Euro 2012. Selain jarang berpartisipasi, mereka juga harus
berjuang sampai fase playoff untuk bisa mendapatkan tiket ke Polandia-Ukraina. Di
babak kualifikasi Grup B, Robbie Keane dkk. finis di bawah Rusia yang menjadi
juara grup. Kesempatan playoff tidak disia-siakan. Menghadapi Estonia, mereka
menang 4-1 di tandang, dan seri 1-1 di kandang.
Setelah lolos ke putaran final, tugas berat menanti Giovanni
Trapattoni. Pelatih gaek asal Italia itu akan menjadi kunci secara taktis, apa
yang bisa dilakukan Irlandia dalam persaingannya di Grup C dengan juara
bertahan Spanyol, Italia, dan Kroasia. Melewati babak pertama sungguh bukan
misi yang mudah. Tapi Irlandia punya bekal pemain-pemain yang sangat terlatih
di ketatnya Liga Inggris.
Keane akan menjadi pemimpin di lapangan, masih menjadi tumpuan
utama di lini depan. Shay Given akan menjadi pertahanan terakhir Irlandia, dan
dia punya kualitas besar untuk melakoni perannya itu. Bek Aston Villa, Richard
Dunne, bakal menjadi komando lini belakang, bersama John O'Shea Sean St Ledger,
dan Kevin Kilbane. Di lini tengah, gelandang Spartak Moskow Aiden McGready dan
pemain Stoke City Glenn Whelan akan mengendalikan permainan timnya, dibantu
oleh winger senior Damien Duff dan pemain Wigan, Stephen Hunt.
KROASIA
Karena selalu melahirkan pemain-pemain berbakat dan menjadi
komoditas buat klub-klub Eropa, Kroasia sepertinya akan selalu menjadi kuda
hitam di setiap turnamen besar. Meski demikian, tim peringkat tiga di Piala
Dunia 1998 itu sedang mencari konsistensi. Buktinya mereka absen di Piala Dunia
2010 dan harus mengikuti playoff untuk bisa lolos ke Polandia-Ukraina.
Pelatih Slaven Bilic punya tantangan besar untuk mengoptimalkan
setiap talenta yang dimiliki timnya. Setidaknya ia pernah cukup sukses saat
membawa Kroasia ke putaran final Euro 2008 dan masuk babak kedua sebelum kalah
adu penalti dari Turki. Gawatnya, di Piala Eropa tahun ini Kroasia berada di
grup keras karena harus bersaing dengan juara bertahan Spanyol, Italia, plus
Republik Irlandia.
Dari sisi materi pemain, Kroasia memiliki skuad yang mumpuni.
Mereka dihuni pemain-pemain yang sangat berpengalaman di liga-liga Eropa. Sebut
saja Luka Modric, Josip Simunic, Vderan Corluka, Ivan Rakitic, Darijo Srna,
Niko Kranjcar, Mario Mandzukic, Ivica Olic, Eduardo da Silva, dan Nikica
Jelavic. Dengan nama-nama beken tersebut, Bilic perlu mencari formula terbaik
supaya hal terbaik dari timnya dapat keluar dan mereka bisa melanjutkan
"tradisi" mereka sebagai tim kuda hitam dari Balkan.
0 comments:
Post a Comment