Kegemukan berarti memiliki berat badan yang berlebih
atau terlalu gemuk, akibat kelebihan pemasukan kalori dan tidak di sertai
dengan penggunaan energi
yang berlebih. Kegemukan karena terlalu banyak makan dapat di sebabkan oleh faktor psikologis secara stress.
Kegemukan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit misalnya:
penyakit degenerative arteroklerosis yang menyerang pembuluh darah jantung,
sehingga menyebabkan penyakit jantung koroner, penyakit kencing manis, stroke,
tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya.
Masalah kegemukan ini perlu ditangani secara
sistematis sebab di samping menimbulkan penyakit degenerative, dapat pula
menimbulkan masalah pada pembentukan tulang, yaitu karena kelebihan berat badan
mengakibatkan kelainan bentuk tubuh, kelesuan dan kelainan sikap badan.
Untuk menentukan derajat kegemukan dapat di lakukan
dengan dua cara yaitu apabila seorang siswa memiliki badan lebih 10-20% di atas
berat badan normal, maka disebut kelebihan berat badan (over weight). Sedangkan
berat badan lebih dari 20% di atas normal disebut kegemukan (obesitas).
Seseorang dikatakan kelebihan berat badan, apabila
indeks massa tubuh berada diatntara 25-27, sedangkan obesitas, apabila
seseorang memiliki indeks massa tubuh lebih dari 27. Status gizi dikatakan
kurang, bila lebih kecil dari 17-18,5, sedangkan status gizi normal adalah
sebesar 18,5-25.
Di dalam bagian otak yang di sebut hipotalamus terdapat
pusat pengaturan energi
yang disebut pusat makan (feeding center) dan pusat kenyang (satiety center).
Pusat makan berperan sebagai penerima isyarat lapar dari berbagi bagian tubuh
dan meneruskan isyarat tersebut ke otak dan selanjutnya melakukan makan.
Kemudian isyarat lapar tersebut di putuskan oleh rangsang penahan (inhibisi)
dari pusat kenyang, sehingga berhenti makan karena telah merasa kenyang.
Orang yang aktivitas fisik hariannya sangat berat,
misalnya 6000 kalori/24 jam, batas rasa kenyang ditetapkan lebih rendah dari
kebutuhan energi
yang sebenarnya, sehingga ada kecenderungan orang tersebut memiliki berat badan
yang kurang.
Keadaan ideal adalah rasa kenyang (nafsu makan)
sesuai dengan kebutuhan energi yang di perlukan. Artinya dapat keseimbangan
antara pemasukan dan pengeluaran energi dan keadaan optimal tersebut rata-rata
tercapai pada tingkat konsumsi energi sekitar 2500 kalori/hari, yaitu tingkat
pemakaian energi harian dengan aktivitas fisik yang cukup.
Oleh karena itu guru pendidikan jasmani, seyogyanya
memberikan porsi latihan yang cukup berat bagi siswa yang kegemukan sebab batas
rasa kenyangnya akan di tetapkan lebih rendah. Namun perlu diingat bahwa
aktivitas pendidikan jasmani disekolah waktunya sangat terbatas dan
pelaksanaannya juga sangat minim yaitu satu kali dalam seminggu.
Pada anak atau orang dewasa penderita kegemukan
tetapi tidak memiliki komplikasi, dapat melakukan olahraga dengan intensitas
yang cukup. Sedangkan yang memiliki komplikasi jantung dan pembuluh darah,
perlu di lakukan pemeriksaan-pemeriksaan lebih lanjut sebelum melakukan
olahraga termasuk untuk menentukan jenis olahraga yang cocok, berapa
intensitasnya, berapa lama berolahraga dan berapa kali dalam seminggu. Sebab bagi
penderita kegemukan, di perlukan waktu dan tempo lebih lama dan dengan
frekuensi lebih banyak dalam satu minggu, misalnya 4-5 kali perminggu.
Di samping dengan berolahraga secara teratur,
penanggulangan kegemukan akan lebih efektif bila dilakukan diet, sebab olahraga
dan diet merupakan cara fisiologis yang telah teruji efektivitasnya dalam
menanggulangi kegemukan dan berbagai penyakit akibat kegemukan.
Terdapat ciri umum pada anak yang menderita
kegemukan, yaitu: perut membesar, keringat yang berlebih, lemak tubuh
bergumpal, sering menggaruk kulit adanya kesalahan sikap tubuh seperti lutut
membengkok, telapak kaki datar/rata, letak bahu yang rendah (tidak normal)
serta bagian tubuh sekitar punggung kurang normal, dan semua ini mempengaruhi
terhadap fungsi gerak tubuh.
Oleh karena itu pembelajaran keterampilan gerak
dasar bagi siswa penderita kegemukan perlu diberikan secara teratur terencana,
sebab pada umumnya anak yang kegemukan kurang menguasai keterampilan gerak
dasar, karena keseimbangan tubuh agak terganggu dan sering merasa takut jatuh.
Hal ini menyebabkan mereka tidak mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk
ikut aktif dalam permainan atau olahraga baik disekolah maupun dirumah dengan
teman sebayanya. (sila)
0 comments:
Post a Comment