Peran
yang harus dilakukan oleh seseorang sesuai dengan keadaan sehat dan sakit itu
disebut health and sick roles. Orang yang sehat dituntut untuk melakukan
peran-peran tertentu dan bertanggung
jawab terhadap diri dan orang lain.
Orang
yang mengalami skizofrenia, depresi atau gangguan mental lainya dibebaskan dari
tugas rutin kluarga, kewajiban bekerja, sama halnya dengan orang yang menderita
sakit jantung. Kewajiban mereka adalah beristirahat atau mencari kesembuhan
melalui cara-cara pribadi maupun cultural. Perilaku kesehatan itu dapat
digambarkan polanya pada .
Pada
dasarnya manusia terdiri dari dua subsistem, yaitu psikis (jiwa atau mental)
dan fisik (soma atau badan). Kedua
subsistem yang menyatu pafda manusia tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Psikis merupakanbagian dari manusia yang bersifat non material, yang hanya
diketahui dari gejala-gejalanya, atau apa yang disebut dengan gejala p[sikis
seperti dorongan (drive), motifasi (motivation), kemauan (willness), kognitif (cognition),
kepribadian (persaonality) dan perasaan (feeling). Sedangkan fisik secara
visual dapat dengan mudah diketahui dan diamati.
Manusia
tidak selamanya ada pada kondisi yang sehat, pada keadaan tertentu dia
mengalami gangguan. Gangguan fisiologis dapat dengan mudah diketahui misalnya
penyakit jantung koroner, demam berdarah dan lain sebagainya. Selain terdapat
gangguan yang bersifat fisiologis, juga terdapat gangguan mental. Gangguan
mental juga dapat dikenali dan dipahami gejala-gejalanya.
Orang
yang menderita depresi, gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, dan
sebagainya dapat diketahui dengan memahami gajala-gejala yang ada padanya.
Pengetahuan masyrakat tentang kesehatan secara
fisik lebih mendalam daripada pengetahuan tentang kesehatan mental.
Bedasarkan gejala-gejala yang dijumpai krtidakwajaran dalam fungsi mental.
Akhirnya orang memahami bahwa ada kesehatan dan sakit mental selain sehat dan
sakit secara fisik. Kemajuan di bidang pengetahuan pada
manusia menambah pengertian terhadap
persoalan kesehatan mental beserta cara-cara mengatasi.
0 comments:
Post a Comment