Harus
Sempurna
Chelsea
sedang dalam performa apik pasca ditangani Roberto Di Matteo. Hal itulah yang
dibutuhkan The Blues untuk bisa menyingkirkan Barcelona di semifinal Liga
Champions. Di Matteo ditunjuk sebagai caretaker menggantikan Andre Villas-Boas
setelah manajer asal Portugal itu dinilai tak mampu membawa tim berprestasi.
Perubahan drastis pun terjadi ketika Di Matteo menangani tim itu.
Dari
12 laga yang sudah dilalui bersama pria asal Italia itu, Chelsea hanya kalah
sekali dan meraih sembilan kemenangan serta dua hasil seri. Perubahan itu
disertai keberhasilan 'Si Biru' lolos ke semifinal Liga Champions dan juga
akhir pekan lalu meraih tiket ke final Piala FA. Tak hanya soal performa tim,
beberapa pemain yang sempat menurun saat Villas-Boas menangani tim itu juga
kini telah membaik macam Fernando Torres, Frank Lampard, dan Didier Drogba.
Maka
kebangkitan Chelsea itu sudah akan diuji oleh kekuatan bernama Barca, yang akan
datang ke Stamford Bridge, Kamis (19/4/2012) dinihari WIB nanti serta minggu
depan di Camp Nou, untuk laga semifinal Liga Champions. Meski secara kualitas
skuad serta performa musim ini, Barca lebih diunggulkan. Tapi menurut Di Matteo
menilai timnya punya kans sama lolos ke babak final di Allianz Arena. Namun,
dibutuhkan penampilan sempurna dari John Terry dkk di dua leg sebagai syarat
untuk itu.
Konsentrasi
Penuh
Ashley
Cole berharap Chelsea tak mengulang kesalahan seperti saat bertemu Barcelona
tiga tahun silam. Bek internasional Inggris itu meminta timnya untuk menjaga
konsentrasi sepanjang laga. Cole masih ingat betul bagaimana sakitnya
disingkirkan Barca di semifinal Liga Champions 2008/2009. Dalam laga leg kedua
di Stamford Bridge, tim lawan yang bermain dengan 10 orang bisa menyamakan skor
di masa injury time lewat gol Andres Iniesta. Skor 1-1 itu akhirnya meloloskan
Barca ke final berkat aturan gol tandang. Cole berharap timnya bisa belajar
banyak dari kegagalan tiga tahun yang lalu.
Juga
Manusia
Kiper
Chelsea Petr Cech mengakui kehebatan Lionel Messi. Tetapi Cech menegaskan Messi
tetap bisa dihentikan asalkan Chelsea tampil tanpa cela saat menghadapi
Barcelona. Bersama Barca, sinar Messi saat ini tengah terang-terangnya.
Sejumlah capaian istimewa juga telah ditorehkan pemain Argentina berusia 24
tahun itu pada musim ini.
Tampil
Menekan
Frank
Lampard meminta Chelsea untuk bermain menekan saat melawan Barcelona.
Menghadapi tim seperti Los Cules, Lampard menyebut tak mungkin untuk tampil
pasif. Lampard sudah berpengalaman berhadapan dengan klub Catalan itu. Selama
berseragam Chelsea, ia terlibat dalam delapan pertemuan dengan Barca sejak
tahun 2005. Dari pengalamannya itu, Lampard memahami benar gaya permainan Xavi
Hendandez dkk. Karena itu, untuk laga kali ini ia meminta Chelsea untuk tampil
menekan dan tidak memberi ruang untuk para pemain Barca.
Serangan
Balik Chelsea
Barcelona kemungkinan besar akan mendominasi
penguasaan bola dalam laga kontra Chelsea. Kendati demikian, Cesc Fabregas
mengingatkan timnya agar berhati-hati menghadapi serangan balik dari The Blues. Di semifinal Liga Champions, Barca
akan lebih dulu jadi tim tamu. Mereka akan meladeni Chelsea di Stamford Bridge,
Kamis (19/4/2012) dinihari WIB.
Seperti yang sudah-sudah, meski main di kandang
lawan, Barca akan tetap dominan. Dengan memeragakan permainan tiki-taka
andalannya, The Catalans bisa memaksa tim tuan rumah bermain
di wilayahnya sendiri. Fabregas, yang sudah sering menghadapi Chelsea semasa
berbaju Arsenal, mengungkapkan bahwa dominasi penguasaan bola tak akan jadi
jaminan Barca gampang menjebol gawang Petr Cech. Dia justru mewaspadai potensi conter attack lawan.
Tak
Mudah
Untuk
pertama kalinya sejak 2009, Pep Guardiola akan kembali ke Stamford Bridge.
Kalau sebelumnya dia dan Barcelona menjalani laga sulit di sana, kali ini
Guardiola memprediksikan hal serupa akan terjadi lagi. Guardiola pernah dibuat
deg-degan kala Barca bertemu Chelsea di semifinal Liga Champions musim
2008/2009. Setelah leg pertama imbang 0-0, Los Cules sempat terjepit di
pertemuan kedua di kandang The Blues.
Saat
itu, Barca tertinggal satu gol sejak menit-menit awal. Posisi mereka makin sulit
setelah Eric Abidal dikartu merah pada babak kedua. Namun, berkat kerja keras
tanpa kenal lelah, pasukan Guardiola akhirnya bisa menyamakan skor pada masa
injury time lewat gol Andres Iniesta. Skor 1-1 meloloskan Barca ke final di
mana mereka kemudian tampil sebagai kampiun.
0 comments:
Post a Comment