Pages

  • Pengen jadi atlet

    Kayaknya ge bakalan semua orang bisa jadi atlet. Tapi, mau memiliki badan seperti atlet?? Asalkan jangan atlet sumo aja. Biasanya kalo seorang laki-laki pasti ingin memiliki bentuk tubuh yang atletis. Dada bidang, perut six spek, tangan dan kaki bagus???

  • Pengen jadi atlet

    Kayaknya ge bakalan semua orang bisa jadi atlet. Tapi, mau memiliki badan seperti atlet?? Asalkan jangan atlet sumo aja. Biasanya kalo seorang laki-laki pasti ingin memiliki bentuk tubuh yang atletis. Dada bidang, perut six spek, tangan dan kaki bagus???

  • Hubungan Cinta dan Olahraga

    Ada yang mengatakan “Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi.” Dalam konteks filosofi “cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang

  • Geliat futsal di Bali_memilih sepatu yang baik

    Olahraga futsal saat ini semakin popular di Bali. Permainan ini sangat digemari dikalangan anak muda maupun dewasa yang dibuktikan dengan terus hadirnya lapangan-lapangan khusus futsal sampai pelosok desa sekalipun . Karena pada dasarnya futsal adalah permainan bola kaki seperti sepakbola,

  • membentuk Payudara yang ideal

    1Salah satu tangan memegang pergelangan. Angkat tangan ke atas, lalu ayunkan lurus ke belakang.2 Rentangkan kedua tangan, lalu ayunkan kedua tangan ke belakang dan ke posisi awal saat tangan direntangkan.3 Tangan kanan lurus agak diserong agak diserong ke atas, tangan kiri lurus serong ke bawah. Lalu ayunkan.

welcome to sports news

Tips for exercising safely without disturbing your health. Certainly the assumption of each person usually considers the exercise will make them healthier and away from the disease. is true if the exercise is done safely. Safe as used here is not only silent with few simple movements, As only the lifting and lowering his hand. Safe is intended to adjust to the condition of your body while doing sports activities

Derby Manchester, Dan Laga Lainya Pekan ini

Thursday, April 26, 2012 0 comments


Mungkin ini masih soal skor 6-1 di pertemuan pertama mereka. Tapi derby Manchester hari Senin depan lebih tentang siapa yang kemudian akan menjadi juara. Premier League menjadwalkan pertandingan tersebut di hari Senin (30/4/2012) jam 7 malam waktu setempat, dan tidak ada pertandingan lain di hari itu. Tujuh partai lain di pekan ke-36 digelar di hari Sabtu, dua sisanya di hari Minggu.
Maka perhatian akan tercurahkan ke Etihad Stadium. Sang tuan rumah, Manchester City, yang oleh Sir Alex Ferguson disebut "tetangga yang berisik", akan mencoba mencoba dua hal lagi pada Manchester United: mengulang sukses di pertemuan pertama dan merepotkan lagi perjalanan The Red Revils. City membuat MU ditertawakan dunia ketika menghempaskan mereka 6-1 di Old Trafford 23 Oktober lalu. Fans Arsenal boleh jadi paling kencang tawanya karena MU lebih dulu mempermalukan The Gunners sedemikian rupa dengan skor 8-2 pada 28 Agustus.
Tapi laga dengan skor mencolok itu sudah lewat. Tidak ada artinya lagi di klasemen karena City sudah tak memimpin kompetisi lagi sejak dua bulan lalu. MU-lah pemuncaknya saat ini, dengan kelebihan tiga poin. Maka derby Manchester lebih merupakan "final" di antara kedua tim. Jika City menang, maka perolehan angka mereka sama, dan itu berarti mereka akan melanjutkan perlombaan masing-masing di sisa dua pertandingan. Tapi jika MU yang menang, titel dipercaya sudah menjadi milik mereka.
Bedanya, manajer City Roberto Mancini seperti ingin merendah dengan mengatakan bahwa kemenangan tidak akan menjadikan kans timnya lebih besar daripada MU. Sebabnya, dua lawan terakhir MU relatif mudah diatasi oleh Wayne Rooney dkk. MU setelah City akan menjamu Swansea dan bertandang ke Sunderland. Adapun City, sisa agendanya adalah melawan Newcastle United (away) dan Queens Park Rangers (home).
Sebelum derby dihelat, Arsenal akan mencoba mempertahanan posisi tiganya di kandang Stoke City, Newcastle United, yang sejak minggu lalu berhasil masuk zona Liga Champions di peringkat keempat, akan melanjutkan upayanya itu dengan melawat ke markas Wigan. Tottenham Hotspur dan Chelsea akan turun ke lapangan di hari Minggu, dalam usaha mereka merebut tempat Newcastle. Chelsea, yang baru saja memastikan dirinya ke final Liga Champions, akan meladeni QPR di Stamford Bridge. Tottenham, yang hanya menang dua kali dari 10 laga terakhir, akan menjamu Blackburn Rovers.

Nasib Roberto Di Matteo di kursi manajer Chelsea

0 comments


Masa depan Roberto Di Matteo di kursi manajer Chelsea memang masih belum diputuskan. Namun melihat capaian The Blues hingga saat ini, Frank Lampard berharap pihak klub akan mempertahan Di Matteo. Sejak ditangani Di Matteo pada bulan Maret lalu usai Andre Villas-Boas didepak, Chelsea menunjukkan peningkatan performa. Di piala FA, Di Matteo berhasil mengantar Chelsea hingga partai final.

Lampard,
Di Liga Champions, Chelsea berhasil maju ke partai puncak usai menyingkirkan juara bertahan, Barcelona. Jika Chelsea mampu menaklukkan Bayern Munich di final, Lampard menyebut Di Matteo layak mendapat kredit untuk hal itu. Lampard menilai Di Matteo banyak membawa perubahan positif pada Chelsea. Karena itu ia berharap pihak klub akan mempertimbangkan lagi posisi pria asal Italia itu di akhir musim nanti.

Layak Dipertahankan!!!
Dukungan untuk Roberto Di Matteo diberikan oleh Avram Grant. Grant meyakini Di Matteo layak didapuk menjadi manajer tetap Chelsea setelah musim ini berakhir. Di Matteo baru saja berhasil mengantar Chelsea ke final Liga Champions musim ini usai menyingkirkan juara bertahan Barcelona di semifinal. Namun, masa depan Di Matteo di Stamford Bridge masih jadi tanda tanya karena statusnya saat ini hanyalah caretaker semata.
Grant, seperti Di Matteo, pernah juga menjadi caretaker Chelsea setelah ditunjuk di pertengahan musim. Ketika itu Grant juga berhasil membawa Chelsea ke final Liga Champions, meski harapan menjadi juara akhirnya dikandaskan Manchester United di babak adu penalti. Dinilai gagal, Grant pun dipecat Abramovich. Dengan pengalamannya tersebut, Grant memberikan peringatan kepada Di Matteo. Meski sejauh ini si Italiano terbilang sukses, masa depannya di Chelsea niscaya sukar ditebak.

Menunggu Hingga Akhir Musim?
Bagaimana kelanjutan karier Roberto Di Matteo di Chelsea sepertinya belum akan ketahuan. The Blues baru akan memastikan masa depannya pada musim panas, setelah musim ini berakhir. Setelah ditunjuk menggantikan Andre Villas-Boas, Di Matteo berhasil membawa "angin segar" ke Stamford Bridge. Seiring dengan hal tersebut, Chelsea pun memperlihatkan hasil positif.
Terakhir, Di Matteo sukses mengantar Chelsea ke final Liga Champions musim ini, setelah menyingkirkan juara bertahan Barcelona di babak semifinal. Dengan capaian tersebut, dukungan untuk Di Matteo pun terus mengalir. Ia dinilai layak mendapatkan kontrak permanen dari Chelsea--saat ini ia berstatus caretaker dengan kontrak pendek yang akan habis pada musim panas.
Meski demikian, sejauh ini Chelsea belum menunjukkan indikasi akan melakukan pembahasan untuk memastikan masa depan Di Matteo dalam waktu dekat. Pun begitu, Gourlay mengakui ada dampak positif yang telah dibawa Di Matteo ke dalam ruang ganti Chelsea, dalam menyelaraskan pemain-pemain bernama besar agar bisa kompak meraih satu tujuan.

2 Kali Juara, 4 Kali Tumbang Di Semifinal

0 comments


Faktanya Jose Mourinho memang pernah membawa dua tim berbeda menjuarai Liga Champions. Namun demikian, tak jarang juga tim yang dilatihnya tersingkir di babak semifinal turnamen yang sama. Tersingkirnya Real Madrid di tangan Bayern Munich merupakan kali keempat tim yang ditangani Mourinho angkat koper di babak empat besar. Kamis (26/4/2012) dinihari WIB, Madrid tersingkir setelah kalah dalam babak adu penalti.
Sebelumnya, Mourinho juga gagal membawa Madrid melangkah ke final Liga Champions lantaran kalah dari Barcelona. Dua kesempatan lainnya ia alami bersama Chelsea. Yang unik, tim yang menyingkirkan mereka di semifinal selalu sama, yakni Liverpool.
Yang pertama terjadi pada musim perdana Mourinho menangani The Blues, yakni pada 2004/2005. Chelsea gagal lolos setelah bermain imbang 0-0 dan kalah 0-1. Selanjutnya, The Reds berhasil menjadi juara dalam final yang dramatis di Istanbul.
Dua musim berselang, pada 2006/2007, hasil serupa terulang. Chelsea menang 1-0 pada pertemuan perdana, namun Liverpool membalas dengan skor serupa pada pertemuan kedua. Alhasil, laga pun harus diselesaikan dengan babak adu penalti. Chelsea kalah 1-4 pada babak adu penalti dan Liverpool melaju ke final untuk berhadapan dengan AC Milan--yang mana akhirnya Milan keluar sebagai pemenang. Kendati kerap gagal di babak semifinal, Mourinho tercatat dalam sejarah Liga Champions sebagai manajer yang pernah menjadi juara dengan dua tim berbeda. Yang pertama adalah bersama FC Porto pada tahun 2004 dan bersama Inter Milan pada 2010.

Jelang Leg II, Madrid VS Munich

Wednesday, April 25, 2012 0 comments


Bayern Munich punya keunggulan agregat jelang laga leg II babak semifinal kontra Real Madrid. Namun melihat tajamnya penyerang El Real, Bayern siap jika harus bermain hingga babak perpanjangan waktu. Di laga leg I di Allianz Arena lalu, Die Roten memetik kemenangan 2-1. Dua gol Bayern dicetak oleh Franck Ribery dan Mario Gomez. Sementara Madrid mencuri satu gol lewat Mesut Ozil.
Kemenangan itu tentu memberi keuntungan untuk Bayern. Namun pelatih Bayern, Jupp Heynckes, mempersiapkan timnya jika harus bermain hingga babak perpanjangan waktu. Heynckes menyadari jika barisan penyerang Madrid sangat tajam musim ini. Namun ia juga yakin pada potensi penyerangnya dan akan mampu meladeni permainan Madrid

Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo tampil produktif dengan mencetak delapan gol dalam sembilan pertandingan di Liga Champions musim ini. Meski begitu, dia selalu mandul saat berhadapan dengan klub asal Jerman. Madrid kalah 1-2 dari Bayern Munich saat berlaga di Allianz Arena, tengah pekan lalu. Dua gol Die Roten yang dicetak oleh Franck Ribery dan Mario Gomez sempati diselingi oleh gol Mezut Oezil.

Waspadai Keganasan Bavarians
Real Madrid musim ini begitu tajam baik di La Liga maupun Liga Champions. Tapi Cristiano Ronaldo pun juga mewaspadai ketajaman calon lawan mereka di leg kedua semifinal nanti, Bayern Munich. Di liga Los Blancos sudah mencetak 109 gol yang mana itu memecahkan rekor gol paling banyak dalam semusim. Di Liga Champions juga Madrid jadi tim kedua terproduktif setelah Barcelona dengan 33 gol.
Ketajaman itulah yang jadi modal Madrid guna mengejar defisit 1-2 dari Bayern pasca leg pertama semifinal Liga Champions pekan lalu di Allianz Arena. Tiket final tentu akan jadi pelengkap pekan membahagiakan untuk 'Si Putih' setelah weekend lalu berhasil mengalahkan Barca di El Clasico. Bermain di kandang akan jadi nilai plus bagi Madrid yang akan didukung penuh publik Santiago Bernabeu. Tapi Bayern pun bukan lawan yang bisa dengan mudah dikalahkan.
Meski baru saja menelan kekecewaan pasca gagal merebut juara Bundesliga, anak asuh Jupp Heynckes itu juga punya kesamaan dengan Madrid dalam hal membobol gawang lawan. Di kompetisi ini, FC Hollywood tim ketiga terproduktif dengan 24 gol dan sang striker Mario Gomez sudah mencetak 12 gol, kedua di bawah Lionel Messi (14 gol) dan di atas Ronaldo (8 gol). Maka itu Ronaldo pun meminta Madrid berhati-hati pada kemampuan yang dimiliki lawannya itu, sebab dengan ketajaman para pemainnya itu, Bayern punya peluang menyingkirkan tuan rumah.

Harapkan Peruntungan
Sudah tiga kali Jose Mourinho kandas di semifinal Liga Champions. Di musim ini bersama Real Madrid Mourinho berharap dipayungi keberuntungan saat menghadapi Bayern Munich di semifinal leg kedua. Bayern sukses mengungguli Madrid 2-1 di semifinal pertama pekan lalu. Dengan hasil itu maka Los Blancos membutuhkan kemenangan minimal 1-0 di Santiago Bernabeu untuk memastikan diri lolos ke final.
Mourinho, meskipun berhasil menjuarai turnamen ini bersama Porto dan Inter Milan, memiliki catatan buruk di babak empat besar.  Ketika masih membesut Chelsea, The Special One dua kali dikalahkan Liverpool pada 2005 dan 2007. Yang terakhir terjadi pada musim lalu bersama Madrid dengan kekalahan dari Barcelona dalam pertandingan yang 'panas'.

Cerita di Balik Barca VS Chelsea

Tuesday, April 24, 2012 0 comments


Digempur sepanjang pertandingan, Chelsea berhasil menahan imbang Barcelona 2-2 di leg kedua semifinal Liga Champions. Unggul agregat 3-2, The Blues berhak melenggang ke babak final. Sesuai prediksi awal, laga di Camp Nou pada Rabu (25/4/2012) dinihari WIB berjalan berat sebelah. Barca tampil sangat ofensif, sementara Chelsea menerapkan taktik "parkir bus" di depan gawang.
Barca unggul 2-1 di babak pertama. Dua gol Barca dibuat oleh Sergio Busquets dan Andres Iniesta, sedangkan balasan tim tamu dari kaki Ramires. Di babak pertama juga, Chelsea kehilangan kaptennya, John Terry. Terry dikartu merah karena mengasari Alexis Sanchez. Tim tuan rumah yang unggul jumlah pemain mutlak menguasai babak kedua. Namun, mereka tak bisa menciptakan gol tambahan. Justru di menit-menit akhir mereka kebobolan gol Fernando Torres.

Kartu Merah, Terry Minta Maaf.
Kapten Chelsea John Terry langsung meminta maaf kepada timnya atas kartu merah yang diterimanya saat melawan Barcelona. Terry merasa telah mengecewakan rekan-rekan se-timnya. Melakoni laga semifinal leg kedua di Camp Nou, Rabu (25/4/2012) dinihari WIB, saat Chelsea masih tertinggal 0-1 akibat gol Sergio Busquets, Terry memperparah situasi dengan mendapatkan kartu merah di menit 37 akibat mengasari Alexis Sanchez dengan lututnya dari belakang. Dengan kartu merah ini, maka Chelsea dipastikan akan tampil di final tanpa diperkuat Terry. Dia pun berharap absennya dia tidak mengurangi performa tim.

Bukan Untuk Messi
Pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions musim ini mungkin akan jadi pertandingan yang ingin segera dilupakan oleh Lionel Messi. Jadi tumpuan Barca di lini depan, Messi malah melempem. Messi sebenarnya tampil sangat baik di Liga Champions musim ini. Dengan torehan 14 gol, dia jadi pemain pertama yang bisa mencetak gol sebanyak itu dalam semusim.
Namun, Messi juga punya rekor jelek saat Barca bertemu klub Inggris. Dalam 16 pertemuan (sebelum leg kedua di Camp Nou), pemain terbaik dunia tiga kali itu cuma bisa bikin gol di tiga pertandingan. Rekor jelek itu masih berlanjut kala Barca ditahan Chelsea 2-2 di Camp Nou, Rabu (25/4/2012) dinihari WIB. Messi yang biasanya mempertontonkan sihirnya kali ini benar-benar mati kutu. Messi juga cuma melepaskan lima tembakan dan dua di antaranya mengarah ke sasaran. Tak satu pun yang jadi gol.

Sanjung Pemain
Keberhasilan Chelsea lolos ke final Liga Champions disebut Roberto Di Matteo sebagai kesuksesan timnya menjungkirkan prediksi sekaligus pamer kemampuan. Di Matteo baru menangani Chelsea sejak 4 Maret lalu. Ia menggantikan Andre Villas-Boas seiring dengan sejumlah hasil kurang memuaskan yang dituai klub London tersebut. Bersama Di Matteo, Chelsea memperlihatkan penampilan lebih baik. Setidaknya, Chelsea sudah sampai di final Piala FA dan kemudian juga final Liga Champions.
Di atas kertas, Chelsea sendiri sebenarnya kurang diunggulkan melawan Barca. Terlebih dalam laga leg II di Camp Nou The Blues sudah harus kehilangan John Terry yang dikartu merah sebelum turun minum. Chelsea kini menanti lawan di final Liga Champions, antara Real Madrid atau Bayern Munich, yang akan memainkan partai leg II, Kamis (26/4) dinihari WIB.

Hujan Kartu Di Camp Nou, Di Final Tanpa 4 Pilar

0 comments


Chelsea berhasil lolos ke final Liga Champions usai menyingkirkan Barcelona. Tetapi kesuksesan itu dibayar mahal dengan akan absennya sejumlah pemain pilar di partai puncak. 'Si Biru' bertamu ke Camp Nou, Rabu (25/4/2012) dinihari WIB, dengan keunggulan 1-0 berkat gol tunggal Didier Drogba di laga semifinal leg I lalu.
Partai sengit lantas tersaji. Barca memimpin lebih dulu lewat gol Sergio Busquets dan kemudian Andres Iniesta, tetapi Ramires lalu menipiskan ketinggalan Chelsea jadi 1-2. Gol Ramires itu krusial untuk Chelsea karena The Blues kini memiliki keuntungan berkat satu gol tandang di dalam agregat 2-2. Fernando Torres, yang masuk menggantikan Didier Drogba, lalu memberikan hantaman terakhir dengan golnya di menit injury time. Skor akhir di Camp Nou 2-2 dan Chelsea lolos ke final dengan agregat 3-2.
Sengitnya duel di Camp Nou itu bukan saja tergambar dari skor akhir, tetapi juga kartu-kartu yang dihadiahi wasit untuk kedua kesebelasan. Di kubu Barca ada Andres Iniesta dan Lionel Messi yang dikartu kuning. Sementara di kubu Chelsea kartu kuning dituai John Obi Mikel, Ramires, Branislav Ivanovic, Petr Cech, Frank Lampard, dan Raul Meireles. Selain itu, satu kartu merah juga diacungkan wasit ke kapten Chelsea, John Terry, pada menit 37. Akibatnya, di partai final yang akan digelar di Allianz Arena pada 19 Mei depan Chelsea dipastikan tak bisa diperkuat empat pemain; Terry, Ivanovic, Ramires, dan Meireles. Infostrada menyebut absennya empat pemain Chelsea di final Liga Champions akibat kartu sebagai sebuah rekor untuk satu klub.
Situasi kian merisaukan karena dalam laga di Camp Nou, Gary Cahill juga harus digantikan di menit-menit awal sedangkan David Luiz dilaporkan masih belum fit benar--sehingga kini juga tak bermain. Apapun, Chelsea dan para suporternya niscaya ingin menepikan masalah itu sejenak dan bersuka cita dengan kesuksesannya lolos ke final usai menyingkirkan juara bertahan sekaligus favorit, Barca.

Kembali, "Kutukan Menerpa Juara Bertahan"

0 comments


"Kutukan" juara bertahan Liga Champions masih berlanjut dan kali ini Barcelona yang mengalaminya. Ambisi Los Cules untuk jadi tim pertama yang mempertahankan gelar sirna setelah mereka dihentikan Chelsea. Sejak kompetisi tertinggi antarklub Eropa berubah format menjadi Liga Champions pada musim 1992/1993, tak ada klub yang bisa juara dua kali berturut-turut. AC Milan adalah klub terakhir yang bisa mempertahankan gelar Eropa, yakni pada musim 1988/1989-1989/1990, tapi saat itu kompetisi masih berformat Piala Champions.
Tercatat ada empat klub yang yang juara Liga Champions dan lolos ke final pada musim berikutnya, tapi kemudian kalah di partai puncak. Milan dikalahkan Ajax Amsterdam (1994/1995), Ajax takluk di tangan Juventus (1995/1996), Juve kalah dari Borussia Dormund (1996/1997), dan terakhir Manchester United menyeerah dari Barcelona (2008/2009).
Musim ini, Barca sebenarnya digadang-gadang akan bisa jadi klub pertama yang mematahkan kutukan ini. Dengan mengandalkan permainan tiki-taka yang tersohor itu, mereka dijagokan bisa mempertahankan gelarnya. Tapi, prediksi itu ternyata tak terwujud di lapangan.
Setelah kalah 0-1 di Stamford Bridge, Barca sebenarnya diprediksi masih bisa membalikkan keadaan dan lolos ke final. Namun, laga di Camp Nou, Rabu (25/4/2012) dinihari WIB, tak berjalan sesuai harapan mereka. Unggul penguasaan bola di sepanjang pertandingan, mereka cuma menuai hasil seri 2-2.

Laga Sengit Di Camp Nou, Chelsea Ke Final

0 comments


Digempur sepanjang pertandingan, Chelsea berhasil menahan imbang Barcelona 2-2 di leg kedua semifinal Liga Champions. Unggul agregat 3-2, The Blues berhak melenggang ke babak final.
Jalanya Pertandingan
Barca mendapatkan peluang emas pada menit keempat lewat Lionel Messi. Namun, tembakan kaki kanan Messi dari dalam kotak penalti cuma menerpa sisi luar jala gawang. Messi kembali mengancam pada menit ke-19. Umpan tumit dari Cesc Fabregas dia teruskan dengan tendangan mendatar, namun Petr Cech masih sigap mengahalau bola dengan kakinya.
Peluang untuk Chelsea hadir pada menit ke-26 lewat aksi individu Didier Drogba. Setelah melewati Gerard Pique, Drogba tinggal menghadapi Victor Valdes. Namun, karena ruang tembaknya sudah ditutup, Drogba pun tak bisa mengarahkan bola ke gawang. Barca akhirnya bikin gol sembilan menit kemudian. Umpan silang Isaac Cuenca dari sisi kiri mengecoh barisan pertahanan Chelsea dan memudahkan Busquets mengirim bola ke gawang kosong. Tak lama setelah gol itu Terry dikartu merah setelah mengasari Sanchez dari belakang.
Tanpa Terry, lini belakang tim tamu melemah. Akibatnya, mereka kebobolan lagi pada menit ke-43. Diawali pergerakan Messi di depan kotak penalti Chelsea, bola kemudian diumpankan ke Iniesta. Nama terakhir dengan dingin memperdaya Cech dengan sepakan terukurnya. Namun, skor 2-0 tak bertahan lama. Dua menit berselang, Chelsea bisa memperkecil ketertinggalan. Memanfaatkan umpan terobosan Frank Lampard, Ramires dengan cerdik mengelabui Valdes dengan mencungkil bola melewati jangkauan kiper Barca itu. Bola masuk dan seisi Camp Nou terhenyak.
Tiga menit selepas babak kedua dimulai, Barca memperoleh hadiah penalti setelah Drogba melanggar Fabregas. Messi yang jadi eksekutor tak bisa mengonversi penalti ini menjadi gol karena sepakannya mengenai mistar. Memasuki menit ke-54, Barca mengancam lagi, kali ini lewat Sanchez. Winger asal Chile itu menanduk umpan Dani Alves, tapi arahnya masih melenceng.
Menjelang berakhirnya waktu normal, Chelsea malah bisa menyamakan kedudukan. Torres yang lolos sendirian ke kotak penalti bisa mengecoh Valdes dan mengirim bola ke gawang kosong. Tak lama setelah itu, peluit panjang berbunyi. Barca 2, Chelsea 2.

Susunan pemain:
Barcelona: Valdes, Puyol, Pique (Alves 26'), Mascherano, Xavi, Busquets, Iniesta, Cuenca (Tello 67'), Messi, Sanchez, Fabregas (Keita 74')
Chelsea: Cech, Ivanovic, Cahill (Bosingwa 12'), Terry, Cole, Mikel, Meireles, Mata (Kalou 58'), Lampard, Ramires, Drogba (Torres 80')

RVP Masih Terbaik Di Inggris

0 comments


Selang dua hari setelah memenangi anugerah pemain terbaik versi PFA (Asosiasi Pesepakbola Inggris), Robin van Persie kembali jadi yang terbaik dan kali ini para jurnalis Inggris yang memilihnya. Seperti dilansir dari BBC, Van Persie mendapat suara terbanyak dari sekitar 400 wartawan anggota FWA (Asosiasi Jurnalis Inggris), mengalahkan duo Manchester United, Wayne Rooney dan Paul Scholes, yang berada di urutan ke-2 dan ke-3, serta Clint Dempsey di urutan keempat. Ia pun berhak atas gelar Player of The Year versi FWA.
Gelar ini sebelumnya diraih oleh Scott Parker musim lalu saat ia berseragam West Ham United. Penghargaan dari para pewarta tulis ini sudah dimulai sejak musim 2006/2007 di mana Cristiano Ronaldo jadi yang pertama memenanginya. Dengan dua gelarnya ini maka Van Persie jadi pesepakbola ke-16 yang berhasil memenangi gelar PFA dan PWA secara bersamaan dalam semusim. Sebelumnya pemain Arsenal yang mampu melakukannya adalah Thierry Henry (2003 & 2004) dan Dennis Bergkamp (1998).
Gelar ini pun makin menahbiskan musim ini sebagai punca karier Van Persie di level klub karena ia berhasil mencetak 34 gol di seluruh kompetisi musim ini termasuk 27 gol yang membuatnya jadi topksorer sementara Premier League.

PIALA EROPA 2012 "GRUP C"

0 comments


SPANYOL
Sebagai juara bertahan Piala Eropa dan juga pemegang titel juara dunia, Spanyol masih akan jadi unggulan teratas di Polandia-Ukraina Juni mendatang. Turnamen ini bisa dibilang sebagai titik balik persepakbolaan di 'Negeri Matador' itu kala mereka mengalahkan Jerman 1-0 di babak final empat tahun lalu di Wina. Karena sebelumnya Spanyol kerap gagal di turnamen besar meski selalu diunggulkan. Saat itu Luis Aragones sebagai pelatih sukses meramu tim yang bermaterikan pemain-pemain kelas satu dan yang paling penting adalah, Aragones mampu meredam ego kedaerahan yang sejak dulu selalu jadi 'duri dalam daging' untuk La Furia Roja.
Kini tak ada lagi sekat-sekat yang memisahkan antara Castilla, Basque, Catalan dan Andalusia di tim itu. Dipimpin Vicente Del Bosque, Spanyol pun punya misi untuk mempertahankan titel Piala Eropanya. Pasca penampilan di Piala Dunia 2010, performa Spanyol relatif masih stabil dan dibuktikan mereka lolos dari kualifikasi dengan rekor sempurna di sembilan laganya, plus juga masih jadi tim terbaik menurut rangking FIFA.
Juara Eropa 1964 itu masih mengandalkan permainan tiki-takanya plus para pemain yang sebagian besar disuplai Real Madrid serta Barcelona dan juga legiun di Liga Inggris yang permainannya kian matang seperti Juan Manuel Mata, David Silva dan juga Pepe Reina. Spanyol akan berusaha lolos dari Grup C yang dihuni bersama Italia, Kroasia dan Republik Irlandia. Jika mampu tampil konsisten seperti empat tahun belakangan, peluang mereka jadi yang terbaik akan terbuka lebar. Nilai minus tim ini mungkin adalah isu perpecahan pemain Madrid serta Barca yang terlibat perseteruan sengit di La Liga dan belum pastinya David Villa bermain pasca cedera patah tulang fibia.

ITALIA
Setelah menjuarai Piala Dunia 2006, Italia belum menggigit lagi. Mereka tampil pas-pasan di Euro 2008, dan bermain sangat buruk dan menyedihkan di Piala Dunia 2010, sampai-sampai sang juara bertahan tidak lolos ke babak kedua. Perubahan cukup besar dilakukan. Sejumlah pemain lawas digantikan pemain-pemain yang lebih segar walaupun mereka masih bisa mengandalkan Gianluigi Buffon, Andrea Pirlo, Daniele de Rossi, Antonio di Natale, dan Giorgio Chiellini.
Nama-nama seperti Antonio Cassano, Claudio Marchisio, Riccardo Montolivo, Antonio Nocerino, Leonardo Bonucci, atau Sebastian Giovinco mulai diberi porsi lebih besar untuk menggerakkan roda regenerasi skuad Azzurri. Perubahan terbesar adalah di kursi pelatih. Cesare Prandelli sebelumnya bukan pelatih papan atas sampai ia membawa sedikit kejayaan buat Fiorentina, dengan meloloskan tim tersebut ke babak 16 besar Liga Champions musim 2009/2010.
Namun, ia berhasil membuktikan kemampuannya. Menjadi suksesor Marcelo Lippi pasca Piala Dunia 2010, Prandelli perlahan-lahan membangkitkan optimisme Italia lagi. Paling tidak, Italia berhasil lolos ke putaran final Piala Eropa 2012. Dari 10 pertandingan kualifikasi Grup C, juara dunia empat kali itu menang delapan kali dan tidak terkalahkan. Mereka bahkan mampu menahan Jerman 1-1 dan mengalahkan Spanyol 2-1 di laga persahabatan, walaupun juga kalah dari Republik Irlandia, Uruguay dan Amerika Serikat di friendy game yang lain.
Sejarah Italia di Piala Eropa cukup menarik. Dari tujuh kali berpartisipasi, mereka empat kali mencapai babak empat besar, termasuk saat memenanginya di edisi ketiga di tahun 1968, saat menjadi tuan rumah. Pencapai tertinggi terakhir mereka adalah runner-up Euro 2000. Empat tahun lalu di Austria-Swiss, mereka tersingkir di babak perempatfinal, kalah adu penalti dari sang juara, Spanyol.

REPUBLIK IRLANDIA
Meskipun selalu punya banyak pemain yang tertempa di Liga Inggris, Republik Irlandia tidak sering mengikuti turnamen besar di level internasional. Dalam sejarahnya, mereka baru ikut tiga Piala Dunia dan satu Piala Eropa. Satu-satunya Piala Eropa yang pernah dilakoni Irlandia adalah Euro 1988, dan mereka kandas di babak grup. Mereka juga tidak lolos ke putaran final dua Piala Dunia yang terakhir (2006 & 2010).
Maka, semestinya The Boys in Green punya motivasi yang berlimpah ruah untuk menjalani Euro 2012. Selain jarang berpartisipasi, mereka juga harus berjuang sampai fase playoff untuk bisa mendapatkan tiket ke Polandia-Ukraina. Di babak kualifikasi Grup B, Robbie Keane dkk. finis di bawah Rusia yang menjadi juara grup. Kesempatan playoff tidak disia-siakan. Menghadapi Estonia, mereka menang 4-1 di tandang, dan seri 1-1 di kandang.
Setelah lolos ke putaran final, tugas berat menanti Giovanni Trapattoni. Pelatih gaek asal Italia itu akan menjadi kunci secara taktis, apa yang bisa dilakukan Irlandia dalam persaingannya di Grup C dengan juara bertahan Spanyol, Italia, dan Kroasia. Melewati babak pertama sungguh bukan misi yang mudah. Tapi Irlandia punya bekal pemain-pemain yang sangat terlatih di ketatnya Liga Inggris.
Keane akan menjadi pemimpin di lapangan, masih menjadi tumpuan utama di lini depan. Shay Given akan menjadi pertahanan terakhir Irlandia, dan dia punya kualitas besar untuk melakoni perannya itu. Bek Aston Villa, Richard Dunne, bakal menjadi komando lini belakang, bersama John O'Shea Sean St Ledger, dan Kevin Kilbane. Di lini tengah, gelandang Spartak Moskow Aiden McGready dan pemain Stoke City Glenn Whelan akan mengendalikan permainan timnya, dibantu oleh winger senior Damien Duff dan pemain Wigan, Stephen Hunt.

KROASIA
Karena selalu melahirkan pemain-pemain berbakat dan menjadi komoditas buat klub-klub Eropa, Kroasia sepertinya akan selalu menjadi kuda hitam di setiap turnamen besar. Meski demikian, tim peringkat tiga di Piala Dunia 1998 itu sedang mencari konsistensi. Buktinya mereka absen di Piala Dunia 2010 dan harus mengikuti playoff untuk bisa lolos ke Polandia-Ukraina.
Pelatih Slaven Bilic punya tantangan besar untuk mengoptimalkan setiap talenta yang dimiliki timnya. Setidaknya ia pernah cukup sukses saat membawa Kroasia ke putaran final Euro 2008 dan masuk babak kedua sebelum kalah adu penalti dari Turki. Gawatnya, di Piala Eropa tahun ini Kroasia berada di grup keras karena harus bersaing dengan juara bertahan Spanyol, Italia, plus Republik Irlandia.
Dari sisi materi pemain, Kroasia memiliki skuad yang mumpuni. Mereka dihuni pemain-pemain yang sangat berpengalaman di liga-liga Eropa. Sebut saja Luka Modric, Josip Simunic, Vderan Corluka, Ivan Rakitic, Darijo Srna, Niko Kranjcar, Mario Mandzukic, Ivica Olic, Eduardo da Silva, dan Nikica Jelavic. Dengan nama-nama beken tersebut, Bilic perlu mencari formula terbaik supaya hal terbaik dari timnya dapat keluar dan mereka bisa melanjutkan "tradisi" mereka sebagai tim kuda hitam dari Balkan.

Tantangan "Pep"

0 comments


Dalam dua laga terakhir, Barcelona menelan kekalahan yang mengancam peluang juara mereka musim ini. Pep Guardiola seperti dihadapkan pada tantangan terbesar selama kariernya untuk menghidupkan kembali kans itu. Pertama adalah kekalahan 0-1 di leg I semifinal Liga Champions dari Chelsea yang disusul kemudian oleh kekalahan 1-2 dari Real Madrid di El Clasico Minggu dinihari kemarin.
Jika hasil saat melawan Madrid membuat kans mereka menjuarai La Liga nyaris tertutup, setelah kini berbeda tujuh poin dengan Los Blancos di mana La Liga menyisakan empat laga lagi. Namun, beda cerita di Liga Champions meskipun dalam kondisi tertinggal pasca leg pertama di Stamford Bridge, tapi Barca akan menjamu Chelsea di Nou Camp pada leg kedua dan peluang untuk lolos ke final boleh dibilang cukup besar.
Dengan rekor ciamik di kandang sendiri, Barca diprediksi akan kembali mendominasi Chelsea dan bisa menyingkirkan wakil Inggris itu. Namun, The Blues pun tak akan menyerah begitu saja karena kondisi mental para pemain sedang tinggi-tingginya pasca dilatih Roberto Di Matteo.
Maka itulah bisa dibilang pekan ini adalah saat-saat terberat dalam karier Pep sebagai pelatih Barca di mana musim ini seperti tak berjalan mudah, seperti yang sebelumnya. Hal yang mana diakui oleh pelatih 41 tahun itu.

Kiper Bisa Penyebab Kekalahan Barca

0 comments


Tak ada yang meragukan kehebatan lini belakang hingga lini depan yang dimiliki oleh Barcelona. Namun, dibalik itu Los Cules boleh jadi masih menyimpan nilai minus di sisi penjaga gawang. Hal itu terlihat dalam dua laga terakhir Barca yakni saat melawan Chelsea dan Real Madrid, di mana mereka menelan kekalahan. Seperti biasa di dua laga itu Barca memegang dominasi permainan dengan pengusaan bola di atas 70 persen dan menciptakan banyak peluang ke gawang lawan. Tapi ketangguhan lini belakang lawan (plus kiper) atau ketidakmampuan para pemain Barca mengonversi peluang jadi gol, jadi penyebab mereka gagal menang.
Contoh saja saat melawan Chelsea, mereka dibobol oleh gol tunggal Didier Drogba di akhir babak pertama di mana itu adalah satu-satunya tembakan The Blues yang mengarah ke gawang! Jika boleh menunjuk siapa yang bertanggung jawab atas gol itu, tentu sosok Victor Valdes sebagai palang pintu terakhir Azulgrana lah orangnya. Ia seperti kurang siap saat Chelsea melakukan serangan balik dan terlambat sepersekian detik kala bereaksi menghadang sepakan Drogba.
Begitupun saat laga melawan Madrid, Valdes salah mengantisipasi tandukan Pepe di menit ke-17 sehingga Sami Khedira dengan mudah mencetak gol pertama Madrid. Akhirnya Los Merengues menang 2-1 dan peluang Barca meraih juara La Liga pun mengecil. Ada anggapan jika titik lemah Barca adalah Valdes. Meskipun ia adalah peraih trofi El Zamora (kiper terbaik La Liga) dalam tiga musim terakhir, tapi kualitas Valdes dinilai belum mumpuni untuk mengawal tim sebesar Barca. Meskipun sepakbola tiki-taka Barca juga banyak berpengaruh, karena dengan rasio penguasaan bola yang tinggi, Valdes jarang mendapat "ujian" dari para pemain lawan sepanjang laga.
Namun, statistik Valdes di Liga Champions musim ini seperti membenarkan itu ketika ia adalah kiper dengan rasio penyelamatan terburuk kedua setelah kiper Borussia Dortmund, Roman Weidenfeller. Jika Weidenfeller punya 40 persen rasio saves, Valdes cuma 52,9 persen. Pun Valdes baru sembilan kali melakukan penyelamatan. Jumlah ini terlihat jomplang dibanding Petr Cech yang sudah membuat total 48 penyelamatan. Maka mau tak mau Valdes harus selalu sigap mengawal gawang Barca di leg kedua, Rabu (25/4) dinihari WIB jika tak ingin timnya kembali menelan kekalahan.

Bermain Habis-habisan Demi Tiket Final, Barca VS Chelsea

0 comments


Waspadai Kebangkitan Barca
Barcelona akan menghadapi laga leg II babak semifinal Liga Champions kontra Chelsea dengan bekal kekalahan di El Clasico. Karena itu, Petr Cech memperingatkan rekan-rekannya untuk mewaspadai kebangkitan Barca. Akhir pekan lalu Los Cules harus menelan kekalahan dari musuh bebuyutannya di La Liga, Real Madrid. Kekalahan itu membuat Los Cules tertinggal tujuh angka dari El Real yang memimpin klasemen.
Kekalahan itu juga menjadi kekalahan kedua secara beruntun yang dialami Barca setelah kekalahan dari Chelsea di leg I babak semifinal Liga Champions. Sudah menelan dua kekalahan beruntun, Barca tentu tak ingin kembali gagal di laga leg II babak semifinal kontra Chelsea, Rabu (25/4/2012) dinihari WIB. Karena itu, Cech ingin The Blues tetap mewaspadai kebangkitan Lionel Messi dkk.

Runtuhkan Pertahanan Chelsea
Setelah kalah di El Clasico, Barcelona disebut sudah tak sabar lagi menghadapi Chelsea. Demi membalikkan ketinggalan, Barca pun bersiap membongkar pertahanan lawan agar bisa sampai ke final. Akhir pekan lalu Barca mengalami kekalahan dalam partai El Clasico kontra Real Madrid. Untuk Barca, ini adalah pukulan telak dalam persaingan kedua tim berebut gelar juara La Liga Primera. Kekalahan itu sendiri disebutkan punggawa Barca, Xavi Hernandez, telah membuat timnya tak sabar lagi ingin segera bangkit. Caranya, dengan meraih kemenangan atas Chelsea yang tengah pekan lalu mengalahkan Barca di leg I semifinal Liga Champions.

Messi & Drogba Akan Dimainkan
Barcelona dan Chelsea boleh bernafas lega setelah pemain andalan masing-masing, Lionel Messi serta Didier Drogba dikabarkan siap untuk diturunkan pada leg kedua semifinal. Sebelumnya Messi diberitakan mengalami problem dengan kondisi tubuhnya pasca melakoni El Clasico akhir pekan lalu. Messi pun lantas melewatkan sesi latihan pada hari Minggu.
Tak hanya Guardiola saja yang mendapat kabar baik soal pemain andalannya, Roberto Di Matteo mendapat angin segar ketika Drogba yang awalnya diragukan untuk bermain karena cedera lutut, sudah bisa berlatih dengan normal lagi. Saat menjalani sesi latihan terbuka di stadion, Drogba sudah terlihat berbaur bersama rekan-rekannya. Kehadiran Drogba bisa jadi penyuntik semangat bagi Pasukan London Barat itu demi mengamankan tiket ke final Liga Champions.

Berharap Tak Ada Kontroversi
Petr Cech berharap wasit yang memimpin laga Barcelona kontra Chelsea bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Ia tak ingin kontroversi seperti di pertemuan mereka di Stamford Bridge tahun 2009 lalu tak terulang. Wasit asal Turki, Cuneyt Cakir, ditunjuk untuk mempimpin laga leg II babak semifinal antara Barca kontra Chelsea.
Cech berharap wasit akan memimpin pertandingan dengan baik. Ia tak ingin kontroversi yang terjadi di laga Chelsea kontra Barca di Liga Champions musim 2008/2009 lalu terulang. Bukan gol telat Andres Iniesta yang menggagalkan Chelsea untuk ke final yang dipermasalahkan oleh 'Si Biru'. Namun beberapa keputusan wasit Tom Henning Ovrebo kala itu dianggap banyak yang merugikan Chelsea.

Terbaik Tak Selamanya Menang
Fernando Torres mengakui bahwa Barcelona adalah tim terbaik saat ini. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tak selamanya tim terbaik selalu menang. Chelsea kini tengah unggul 1-0 secara aggregat berkat gol tunggal Didier Drogba di Stamford Bridge, tengah pekan lalu. The Blues kini punya misi yang tak bisa dibilang mudah lantaran Barca berniat untuk menghabisi mereka.
Skuad yang kini dipimpin oleh Roberto Di Matteo itu diprediksi bakal tampil defensif lagi. Tapi, Barca sudah berniat untuk tampil all-out dan membongkar pertahanan mereka. Di sisi lain, Torres mengakui bahwa Los Cules berada satu langkah di depan Chelsea. Namun, ia yakin jika timnya bisa mengatasi tim arahan Pep Guardiola tersebut. 

Liga Inggris Pekan Ini

Wednesday, April 18, 2012 0 comments


Liga Inggris akhir pekan ini akan mengetengahkan pertarungan dua klub asal London. Arsenal akan menjamu Chelsea di Emirates Stadium. Jelang laga yang akan digelar pada Sabtu, (21/4/2012) malam WIB itu, Arsenal dan Chelsea ada dalam kondisi yang bertolak belakang. Di laga pekan ke-33 lalu, The Gunners secara mengejutkan dipaksa menelan kekalahan 1-2 dari Wigan Athletic di depan pendukungnya sendiri. Sebaliknya, Chelsea justru meraih dua kemenangan penting.
Dua pertemuan terakhir kedua klub di Premier League dimenangi oleh Arsenal. Di paruh pertama lalu, Arsenal menaklukkan Chelsea dengan skor 5-3 di Stamford Bridge. Meski secara mental Chelsea berada sedikit di atas angin setelah dua kemenangan atas Spurs dan barca, namun Arsenal lebih segar secara fisik. Robin van Persie dkk. tak bertanding di tengah pekan ini, sementara Chelsea baru saja menghadapi Barca. Meski demikian, laga diprediksi akan tetap berjalan seru. Setelah sama-sama tak bersaing untuk gelar juara Liga Inggris, musim ini Asenal dan Chelsea punya target yang sama: memburu tiket ke Liga Champions.
Posisi Arsenal sedikit lebih baik dengan duduk di posisi tiga dengan koleksi 64 poin. Sementara Chelsea ada di peringkat enam dengan 57 poin dan masih menyimpan satu laga tunda. Tiga poin tentu jadi buruan kedua tim. Tim besutan Arsene Wenger dipastikan ingin meraih kemenangan untuk memantapkan posisi mereka di urutan tiga. Sementara tiga poin tambahan untuk Chelsea berarti membuka peluang mereka untuk terus merangsek ke empat besar atau zona Liga Champions.
Sementara itu, persaingan di dua posisi teratas Liga Inggris juga masih akan belanjut akhir pekan ini. Manchester United yang sedang memimpin klasemen akan kedatangan Everton. Sementara Manchester City akan melawat ke markas Wolverhampton Wanderers. Di atas kertas, MU memang lebih diunggulkan daripada The Toffees. Namun dua pertemuan terakhir dimenangi 'Setan Merah' hanya dengan skor tipis 1-0. Jika tak hati-hati, bukan tak mungkin selisih lima poin dengan City akan terpangkas.
Di pertandingan lain, The Citizens diprediksi tak akan menemui kesulitan saat menghadapi Wolverhampton yang kini ada di dasar klasemen. Dari tiga pertemuan terakhir di semua kompetisi, City selalu menang dan paling tidak mencetak minimal tiga gol.

Pekan Ke-34 Untuk Pemuncak Klasemen LIGA ITALIA

0 comments


Milan Lebih Fit
Ditundanya pertandingan Seri A pekan ke-33 pekan lalu membawa berkah tersendiri bagi AC Milan. Rossoneri kini diklaim sudah sangat fit dan lebih siap bersaing hingga akhir musim untuk memperebutkan Scudetto. Pekan lalu seluruh pertandingan di Italia ditunda menyusul meninggalnya pemain Livorno, Piermario Morosini. Alhasil seluruh klub punya waktu istirahat ekstra sekitar sepakan lebih menjelang bergulirnya laga-laga di akhir pekan ini.
Terkhusus untuk Milan yang memang sepertinya membutuhkan istirahat tambahan,mengingat padatnya kompetisi yang mereka lalui musim ini. Yang mana berimbas pada pemainnya yang silih berganti masuk ruang perawatan akibat cedera. Total lebih dari 10 pemain yang cedera dan sebagian besar pemain inti membuat penampilan Milan musim ini naik turun. Tak heran mereka saat ini tergusur dari posisi teratas klasemen dan selisih satu poin dengan Juventus, di mana Seri A menyisakan enam pekan lagi.

Ujian Untuk  Juventus
Juventus tinggal menghadapi enam pertandingan lagi di sisa musim Seri A dan AS Roma jadi sandungan terbesar mereka dalam upaya memburu scudetto. Bisakah Bianconeri melewatinya?  Kalau melihat daftar lawan Juve di sisa musim, memang Roma-lah satu-satunya tim kuat. Setelah menjamu Giallorossi di Juventus Stadium, Senin (23/4/2012) dinihari WIB, Juve tinggal meladeni Cesena, Novara, Lecce, Cagliari, dan Atalanta. Di atas kertas, pasukan Antonio Conte tak akan kesulitan untuk mengalahkan lima tim tersebut.
Juve punya rekor yang tak terlalu bagus saat bertemu Roma di kandang sendiri. Dalam lima duel terakhir di ajang Seri A, Juve menang dua kali dan kalah sekali dari Roma. Sisanya berakhir seri. Tekanan untuk Juve akan makin besar karena AC Milan akan bertanding lebih dulu. Di kandang sendiri, Rossoneri kemungkinan besar akan menang mudah atas Bologna dan untuk sementara mengambil alih puncak klasemen dari tangan 'Nyonya Tua'.
Namun, Juve saat ini tengah dalam kondisi bagus. Mereka menang terus dalam empat partai terakhir dan tetap belum terkalahkan musim ini. Hampir semua pemain mereka juga dalam kondisi siap tempur dan tak ada masalah cedera. Sebaliknya, Roma masih berkutat dengan inkonsistensi saat tampil di kandang lawan. Dalam tujuh laga tandang terakhir, anak buah Luis Enrique cuma bisa sekali menang dan sekali seri. Sisanya berakhir dengan kekalahan.

Laga Lainnya
Partai lainnya yang juga cukup menarik untuk disimak pada akhir pekan ini adalah laga Fiorentina versus Inter Milan di Artemio Franchi. La Viola tengah berusaha keras menjauh dari zona merah, sementara La Beneamata ingin secepatnya mendekati zona Liga Champions.

Setelah Barcelona, Sekarang Arsenal

0 comments


Chelsea akan dihadapkan pada pilihan sulit dalam sepekan ke depan. The Blues akan menghadapi dua lawan krusial yang bisa menentukan nasib mereka musim ini: Arsenal dan Barcelona. Chelsea baru saja selesai menjalani duel kontra Barca di leg pertama semifinal Liga Champions. Di hadapan publiknya sendiri, armada Roberto Di Matteo menaklukkan sang juara bertahan dengan skor tipis 1-0.
Kemenangan atas Barca itu tidak didapat dengan gampang. Nyaris sepanjang pertandingan Chelsea dikurung di wilayah mereka sendiri oleh Los Cules. Lini belakang yang dipimpin oleh John Terry harus jatuh bangun dan berjibaku membendung serangan bergelombang dari Lionel Messi, Alexis Sanchez, dan Cesc Fabregas. Namun, pada akhirnya dewi fortuna tetap menaungi Chelsea. Sebiji shot on target Didier Drogba menembus gawang Victor Valdes dan jadi pembeda dalam laga dinihari tadi.
Sebelum memikirkan laga di Camp Nou, Chelsea sejenak akan mengalihkan fokusnya ke Premier League. Sabtu (21/4/2012) besok, mereka akan menantang tuan rumah Arsenal. Laga di Emirates Stadium itu juga tak kalah pentingnya buat Chelsea. Mereka wajib menang demi mempertahankan peluang menembus zona empat besar dan lolos ke Liga Champions musim depan. Chelsea saat ini ada di posisi keenam klasemen dengan 57 poin. Mereka tertinggal dua poin dari Tottenham Hotspur yang duduk di posisi keempat dan Newcastle United yang nangkring di tempat kelima.
Perjuangan klub London Barat itu akan makin berat karena mereka akan melawat ke Emirates dengan kondisi fisik yang terkuras pasca laga kontra Barca. Sebaliknya, Arsenal masih segar karena mereka tak bermain di tengah pekan. Bagaimana pun juga, Di Matteo tetap harus memutar otak agar timnya bisa menang atas The Gunners. Pasalnya, di tempat lain, Tottenham cuma akan bertemu Queens Park Rangers dan Newcastle hanya menghadapi Stoke City. Selanjutnya, Di Matteo juga harus memikirkan bagaimana caranya agar timnya tak "kehabisan bensin" setelah duel melawan Arsenal. Dia tentu tak mau anak buahnya jadi bulan-bulanan Barca di Camp Nou, Selasa (24/4/2012) mendatang.

El Clasico Jadi Pertaruhan Misi Kedua Raksasa

0 comments


Akhir pekan ini akan tergelar El Clasico jilid keenam di musim ini, dengan Barcelona sebagai tuan rumahnya. Duel keras ini adalah untuk semua misi. Misi pertama, tentu saja, demi gengsi. Semua orang tahu apa arti memenangi El Clasico buat Barca ataupun Real Madrid. Maklum, mereka seteru besar, musuh bebuyutan, rival abadi, dan lain-lain.
Misi kedua adalah terkait persaingan memperebutkan gelar juara La Liga. Dengan sisa lima pekan, kompetisi di antara mereka sudah memasuki tahap krusial. Real Madrid, jika kali ini bisa menang, akan mendapatkan jalan yang lebih lapang untuk finis nomor satu di akhir musim. Sebaliknya, Barca akan merapatkan jaraknya menjadi satu poin jika bisa menaklukkan El Real, dan itu berarti peluang mereka tetap besar.
Misi ketiga adalah menaikkan moral untuk melanjutkan perjuangannya di Liga Champions. Soalnya mereka sama-sama kalah di leg pertama babak semifinal. Madrid menyerah 1-2 di kandang Bayern Munich, Barca kalah 0-1 di markas Chelsea.  Kemenangan dalam El Clasico hari Sabtu (21/4/2012) lusa dapat memberi dampak psikologis yang berarti buat mereka untuk melakoni leg kedua di stadion masing-masing.
Dari lima pertemuan mereka di musim ini -- dua kali di Piala Super Spanyol, sekali di liga, dua kali di perempatfinal Copa del Rey --, Madrid tak pernah menang, bahkan kalah dua kali di Santiago Bernabeu. Barca menang tiga kali.

Barcelona, Mendominasi Dan Kalah

0 comments


Secara kasat mata dan dari catatan statistik, dominasi Barcelona atas Chelsea tak bisa dibantah. Namun demikian, dominasi yang dipertontonkan Barca itu pada akhirnya tak berarti. Tak berarti lantaran Barca yang dominan itu justru menelan kekalahan. Ketika Lionel Messi dkk. tengah asyik-asyiknya mengepung pertahanan, sang tuan rumah malah berhasil mencuri serangan balik hingga akhirnya Didier Drogba sukses membobol gawang Victor Valdes.
Sebagai catatan, itulah satu-satunya shot on target Chelsea dalam pertandingan ini. Barca dibuat frustrasi oleh pertahanan rapat Chelsea. The Blues hanya punya lima percobaan untuk mengancang gawang sepanjang laga. Sementara Los Cules punya 24 percobaan, di mana enam di antaranya tepat sasaran. Bahkan di babak kedua, Chelsea sama sekali tidak melepaskan tembakan.
Beberapa peluang Barca mentah di tangan Petr Cech dan ada dua yang mengenai tiang gawang, yakni tendangan Alexis Sanchez di menit kesembilan dan sepakan Pedro Rodriguez di menit ke-90. Ball possession pun relatif timpang. Barca memenangi 75%, sementara 25% sisanya menjadi milik Chelsea. Barca melepaskan 402 operan sepanjang laga, sedangkan Chelsea hanya 103.
Ketika pertahanan Chelsea tak kunjung tembus, Pep Guardiola pun memilih untuk memasukkan kaki-kaki yang lebih segar, seperti Pedro Rodriguez dan Thiago Alcantara di babak kedua. Tapi, tetap saja tak mampu menembus barisan bek dan gelandang Chelsea yang tampil rapi. Cech sendiri layak mendapatkan pujian lantaran membuat beberapa penyelamatan penting. Dilansir oleh Soccernet, kiper asal Republik Ceko itu tercatat melakukan lima saves sepanjang pertandingan.

Roberto Di Matteo
Chelsea kini berada di pole position berkat kemenangan di leg pertama semifinal Liga Champions. Tapi Roberto Di Matteo tetap menilai peluang Barcelona ke final pun sama besarnya dengan 'Si Biru'. Dalam laga yang dihelat di Stamford Bridge, Kamis (19/4/2012) dinihari WIB, Chelsea sukses membekuk Barca dengan skor tipis 1-0, lewat gol Didier Drogba di penghujung babak pertama.
The Blues pun sukses mempertahankan keunggulan sepanjang babak kedua di tengah dominasi tim lawan dengan berbagai peluang yang diciptakan, termasuk tendangan Pedro Rodriguez yang membentur tiang di detik-detik terakhir laga itu. Menyikapi permainan timnya di laga itu, Di Matteo pun memuji habis anak asuhnya yang bertahan dengan sangat baik dan memanfaatkan satu-satunya peluang emas menjadi sebuah gol.

Pep Guardiola
Pep menilai sulit melawan Chelsea yang bermain super defensif dan hanya melakukan serangan lewat counter attack. Meski begitu Pep mengaku jika hal seperti ini adalah wajar terjadi dalam kompetisi seketat Liga Champions.

Kelengahan Messi

0 comments


Barcelona harus mengakui keunggulan Chelsea di dalam partai leg I semifinal Liga Champions. Di laga itu dua kali usaha Barca dikandaskan tiang, dengan Lionel Messi malah bikin kesalahan yang ikut bikin timnya kalah. Gol Drogba itu sendiri berawal dari kelengahan Messi sehingga bola bisa dicuri pemain 'Si Biru.
Maka Messi yang belakangan lekat dengan rekor justru bikin kesalahan fatal, alih-alih bikin gol dan menunjukkan aksi spektakuler seperti biasanya. Secara khusus, Messi memang kesulitan bikin gol di tanah Inggris. Infostradamencatat si pemain Argentina hanya bisa bikin satu gol saja dari 265 pertandingan resminya di level klub maupun timnas, ketika bermain di Inggris.
Terlepas dari gol Drogba tersebut, Barca sebenarnya tampil lebih dominan dari Chelsea. Dua peluang emas bahkan tak bisa dihadang oleh para pemain tuan rumah, meski akhirnya dikandaskan mistar dan tiang gawang. Yang pertama adalah peluang dari Alexis Sanchez pada menit 9 dan usaha Pedro di menit-menit akhir.Infostrada menyebut, sudah 9 kali usaha Barca bikin gol di Liga Champions musim ini berakhir di mistar dan tiang gawang.

Jalannya Pertandingan Barcelona Vs Chelsea

0 comments


Barcelona tampil dominan kala bertanding melawan Chelsea di leg I semifinal Liga Champions. Namun demikian, mereka pulang dengan membawa kekalahan. Mereka takluk 0-1 di tangan The Blues lewat gol Didier Drogba. Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Stamford Bridge, Kamis (19/4/2012) dinihari WIB, Barca mendominasi jalannya pertandingan sejak kick-off. Beberapa peluang pun didapatkan oleh skuad arahan Pep Guardiola itu.
Alexis Sanchez mendapatkan peluang di menit kesembilan. Namun, tendangan lob-nya masih mengenai mistar gawang. beberapa menit setelahnya, giliran Lionel Messi yang mendapatkan peluang. Umpan silang dari sayap kanan disambut dengan tandukan oleh Messi. Tetapi, Cech dengan sigap menangkap bola di pojok kiri gawang.
Tiga menit menjelang babak pertama selesai, Cesc Fabregas membuat pendukung Chelsea was-was. Tetapi, sepakannya berhasil dihalau oleh Ashley Cole sebelum melewati garis gawang. Di injury time, Drogba berbalik membuat pendukung Chelsea bersorak. Diawali sebuah serangan balik. Ramires mendapat bola di sisi kiri. Ia kemudian melepaskan crossing ke tiang jauh dan disambar Drogba jadi gol.
Barca tercatat memenangi penguasaan bola hingga 75% di babak pertama. Mereka juga mendapatkan lebih banyak shots on target, yakni 10 berbanding 4, namun Chelsea-lah yang akhirnya unggul di babak pertama.
Pada menit ke-50, Adriano mendapatkan peluang setelah melewati beberapa pemain Chelsea. Sial bagi Adriano, tembakannya masih bisa ditepis oleh Cech. Enam menit berselang, Fabregas mengirimkan umpan kepada Alexis. Namun, usaha yang dilakukan Alexis lagi-lagi gagal. Tendangan pemain asal Chile itu melebar di sebelah gawang Cech. Di penghujung laga, tendangan Pedro Rodriguez dari sisi kiri lapangan masih mengenai tiang gawang. Bola muntah langsung disambar oleh Sergio Busquets, namun tendangannya melambung. Usaha terakhir Barca itu tetap tak bisa membobol gawang Chelsea.

Lebih Nyaman Di Barcelona

0 comments


Belum genap semusim Cesc Fabregas membela Barcelona. Kendati demikian, gelandang yang aslinya produk akademi El Barca itu merasa permainannya sudah jauh lebih berkembang. Fabregas datang ke Barca pada awal musim ini setelah melalui saga transfer yang panjang. Ia akhirnya pindah dari Arsenal dengan harga 30 juta poundsterling. Kendati sudah berbaju Barca, ia masih kerap menyebut bahwa Arsenal adalah salah satu tempat yang disukainya.
Kini, gelandang berusia 24 tahun itu mengaku banyak mendapatkan pelajaran di tim besutan Pep Guardiola itu. Awalnya, ia diragukan kesulitan mendapatkan tempat di tim utama lantaran sudah ada Xavi Hernandez dan Andres Iniesta di sana. Tetapi, Fabregas beberapa kali tampil dalam posisi berbeda sesuai kemauan Guardiola. Hingga kini, ia sudah tampil sebanyak 25 kali di La Liga dan jumlah tersebut masih mungkin bertambah lagi. Apa katanya soal bulan-bulan pertamanya kembali klub yang pernah mendidiknya itu?
Fabregas dan Barca mendapatkan ujuan yang tak bisa dibilang mudah tengah pekan ini. Dalam ambisi mereka untuk menjuarai Liga Champions dalam dua musim berurutan, mereka harus lebih dulu melewati Chelsea. Bisakah Fabregas dan Los Cules melakukannya? Kita nantikan saja.

City Tercecer

0 comments


Kerap membuat kontroversi, Mario Balotelli disalahkan atas kegagalan Manchester City merapatkan jarak dengan Manchester United. Menurut Joleon Lescott, apa yang terjadi pada City tak semata karena salah Super Mario. Salah satu momen di mana Balotelli dianggap punya 'dosa besar' adalah saat City kalah atas Arsenal. Dalam laga tersebut, striker internasional Italia itu kembali berulah, dan dapat kartu merah.
Akibat kejadian tersebut Balotelli dapat kritik tajam bukan hanya dari media, bahkan Roberto Mancini sempat berucap tak akan lagi mau memainkan dirinya di akhir musim. Pernyataan yang kemudian dicabut Mancio. Meski dianggap punya peran besar dalam kegagalan City merapatkan jarak dengan MU, Balotelli masih dibela rekan setimnya, Joleon Lescott. Kondisi City saat ini, yang masih tertinggal jauh dari MU, tak semata-mata merupakan kesalahan Balotelli.

Jelang Laga Final Piala FA, Ambisi Dua Penyerang

0 comments


Dirk Kuyt
Dirk Kuyt berharap bisa memberi kontribusi bagi Liverpool di babak final Piala FA. Ingin menjadi pahwalan dengan mencetak gol bagi The Reds. Final Piala FA adalah final ketiga bagi Kuyt selama berseragam Liverpool. Sebelumnya ia terlibat di final Liga Champions musim 2006/2007 dan final Piala Liga di musim ini.
Di final Liga Champions lima tahun lalu itu, Kuyt mencetak satu gol untuk Liverpool meski akhirnya gagal menjadi juara. Sementara di final Piala Liga, Kuyt juga menyumbang satu gol dan mengantar Liverpool jadi juara setelah melewati adu penalti. Kini Kuyt akan menjalani final ketiganya selama di Liverpool di ajang Piala FA. Di babak semifinal melawan Everton, Kuyt tak diturunkan oleh Kenny Dalglish. Di final yang akan digelar pada 5 Mei mendatang, penyerang asal Belanda itu berharap akan diturunkan oleh Dalglish dan bisa menyumbang gol bagi Liverpool.

Fernando Torres
Selama berkarier sebagai pesepakbola profesional, Fernando Torres belum sekali pun memenangi trofi di level klub. Dia ingin meraih trofi pertamanya bersama Chelsea pada musim ini. Torres memang telah mengangkat trofi Piala Eropa dan Piala Dunia. Namun, hal itu dia lakukan kala berseragam tim nasional Spanyol.
Musim ini, Torres punya kans untuk berjaya bersama klubnya. Bahkan, dia bisa saja memenangi gelar ganda karena Chelsea masih bisa juara di Piala FA dan Liga Champions. Di Piala FA, The Blues lolos ke final dan akan berhadapan dengan Liverpool. Sementara itu, di Liga Champions mereka akan menantang juara bertahan Barcelona di babak semifinal.

PIALA EROPA 2012 "Grup B"

0 comments


"Grup B"
GRUP NERAKA

                Belanda
Tak pernah kehabisan stok pemain kelas dunia. Yang mengherankan, sepanjang orang mengagumi kehebatan negara ini di cabang sepakbola, kenyataannya Belanda baru satu kali memenangi turnamen besar, yakni Piala Eropa 1988. Sejak tercetus pertama kali di era 70-an, sampai sekarang orang selalu menanti-nantikan keindahan sebuah Total Football. Plus, kini fans dan pengagum mereka selalu berharap "Singa Oranye" bisa jadi juara lagi.
Dua tahun lalu, di Piala Dunia di Afrika Selatan, Belanda sudah sangat nyaris memenangi trofi keduanya ketika berhasil menembus babak final. Namun saat itu mereka pun harus bertemu negara yang sedang sangat berjaya, Spanyol. Mereka kalah 0-1 dalam pertarungan yang memakan waktu 120 menit, kandas oleh gol Andres Iniesta di menit 116. Alhasil, seperti juga di Piala Dunia 1974 dan 1978, Belanda harus puas sebagai runner up.
Pasca Piala Dunia, Belanda berhasil menjaga konsistensi permainannya. Pelatih Bert van Marwijk, yang menggantikan Marco van Basten seusai Piala Eropa 2008, memimpin pasukannya tampil nyaris sempurna di babak kualifikasi. Kesempurnaan itu buyar ketika Belanda malah kalah di pertandingan terakhir, 2-3 dari tuan rumah Swedia. Beberapa pilar mereka dalam kondisi permainan yang gemilang di musim ini bersama klubnya masing-masing, seperti Robin van Persie (Arsenal), Klaas-Jan Huntelaar (Schalke 04), Arjen Robben (Bayern Munich), dan Gregory van der Wiel (Ajax Amsterdam).
intang-bintang lain seperti Wesley Sneijder (Inter), Maarten Stekelenburg (AS Roma), Rafael van der Vaart (Tottenham Hotspur), Nigel de Jong (Manchester City), Dirk Kuyt (Liverpool) , Joris Mathijsen (Malaga), dan kapten Mark van Bommel (AC Milan) semakin matang dalam performanya. Dengan skuad yang berkelas, pelatih piawai, dan reputasi menjulang, Belanda akan selalu disegani dan masuk daftar favorit juara di setiap turnamen yang mereka ikuti, termasuk Euro tahun ini. Kans itu bisa lebih besar lagi apabila mereka bisa lolos dari grup neraka dalam persaingan dengan Jerman, Portugal, dan Denmark.

Denmark
Denmark mulai dijuluki "Tim Dinamit" sejak tampil impresif di Piala Dunia 1986. Ketika itu Preben Elkjaer, Soren Lerby, dan Michael Laudrup berjaya di babak pertama dengan menekuk Skotlandia (1-0), Uruguay (6-1), dan Jerman Barat (2-0). Mereka baru dijinakkan Tim Matador Spanyol (5-1) di perdelapanfinal berkat empat gol yang dibuat Emilio "Burung Nazar" Butragueno.
Enam tahun kemudian dinamit Denmark meledak di putaran final Piala Eropa 1992. Mereka tampil sebagai kampiun setelah mengalahkan dua raksasa sepakbola Eropa: Belanda di semifinal dan Jerman di final. Ini tentu prestasi yang luar biasa mengingat tim ini datang sebagai pengganti, menyusul keputusan FIFA dan UEFA mendiskualifikasi Yugoslavia sehubungan perang yang berkecamuk di wilayah Balkan. Sejak itu "ledakan" Denmark cenderung menurun. Usai memenangi gelar paling bergengsi se-Eropa, Denmark tenggelam. Mereka tak lolos Piala Dunia 1994; terhenti di perempatfinal Piala Dunia 1998; dan kembali kandas di babak pertama Piala Eropa 2000. Di Piala Dunia 2002 Brian Laudrup dkk kandas di babak II karena ditekuk Inggris 0-3.
Denmark membaik di Euro 2004 dengan mencapai babak perempatfinal, namun harus meratapi nasib tidak lolos ke putaran final Piala Dunia 2006 dan Euro 2008.  Dua tahun lalu Denmark berhasil menembus Piala Dunia di Afrika Selatan, tapi performanya tidak cukup bagus. Mereka kalah dari Belanda, menang dari Kamerun, tapi kalah lagi dari Jepang di pertandingan ketiga grup, dan itu membuatnya masuk kotak.
Di babak kualifikasi Piala Eropa 2012 Denmark cukup beruntung tidak berada di grup yang ketat. Tim favorit di Grup H, Portugal, pun tidak terlalu impresif. Hasilnya, meski sempat kalah di pertandingan kedua di kandang Portugal, Dennis Rommedahl dkk. bisa memenangi persaingannya pula dengan Norwegia, Islandia dan Siprus. Tim asuhan Morten Olsen memastikan diri lolos ke Polandia-Ukraina dengan mengalahkan Portugal 2-1 di kandang sendiri di pertandingan terakhir grup.
Berada di grup maut bersama Jerman, Belanda, dan Portugal, Denmark mungkin diprediksi sulit lolos. Namun karakter Denmark tetaplah sama: mereka tipikal tim Skandinavia yang gigih di lapangan, berani bertempur, dan tentu saja memiliki peman-pemain bagus, yang telah ditempa di kompetisi ketat di Eropa.

Jerman
Sampai saat ini Jerman adalah tim spesialis turnamen terbaik. Statistiknya baik di Piala Dunia maupun Piala Eropa fantastis, yang membuat mereka selalu masuk daftar favorit juara di setiap turnamen. Brasil memang sudah lima kali memenangi Piala Dunia, tapi Jerman adalah tim yang paling sering mencapai empat besar, sebanyak 12 kali. Rinciannya: juara tiga kali, runner-up empat kali, peringkat ketiga empat kali, dan peringkat empat satu kali.
Pun demikian di Piala Eropa. Der Panzer masih memegang rekor sebagai tim yang paling sering juara. Selain tiga kali merengkuh trofi Henry Delaunay, mereka juga tiga kali jadi runner-up. Jerman adalah raksasa dalam sepakbola, jagoan dalam manajemen sepakbola. Meski kompetisinya tidak seglamor Liga Inggris, Spanyol, atau Italia, tapi mereka selalu melahirkan tim-tim yang tangguh dan pemain-pemain berkelas.
Di babak kualifikasi Euro 2012, hanya mereka dan Spanyol yang memenangi semua pertandingannya di grup. Bedanya, Spanyol hanya bermain delapan kali, sedangkan Jerman 10 kali.  Dari sisi materi pemain, umumnya tim asuhan Joachim Loew masih muda. Dari total 38 pemain yang dilibatkan Loew dari Agustus 2010 sampai Maret 2012, hanya lima yang saat ini usianya sudah kepala tiga, yaitu Miroslav Klose, Tim Wiese, Simon Rolfes, Cacau, dan Arne Friedrich.
Manuel Neuer akan berdiri di bawah mistar gawang. Kapten Phillip Lahm, Holger Badstruber, dan Per Mertesacker tetap starter utama di lini belakang. Mats Hummels kemungkinan besar akan menjadi tandem Mertesacker di sentral pertahanan. Pelapis mereka tak kalah menjanjikan: Benedikt Hoewedes, Heiko Westermann, Jerome Boateng, dan Dennis Aogo.
Di lapangan tengah bertumpuk sederet pemain top dalam diri Bastian Schweinsteiger, Sami Khedira, Toni Kroos, Mesut Oezil, Mario Goetze, dan Thomas Mueller. Di depan, duet Klose dan Lukas Podolski yang sudah terbentuk sejak Piala Dunia 2006 akan diramaikan oleh Mario Gomez yang sedang on fire di Bayern Munich. Cacau, Stefan Kiessling dan Andre Schuerrle menjadi back up.
Di Piala Eropa tahun ini Jerman memang berada di grup maut bersama Belanda, Portugal dan Denmark. Tapi, dengan kualitas dan reputasinya sebagai tim spesialis turnamen, sangatlah tidak berlebihan jika orang berani bertaruh bahwa Jerman akan lolos dari grup ini.

Portugal
Diberi julukan 'Brasil-nya Eropa' karena permainan Portugal dianggap mendekati gaya permainan Samba. Kendati begitu, Portugal belum pernah sukses meraih satu gelar juara. Punya kesempatan emas untuk mewujudkannya saat menjadi tuan rumah Piala Eropa 2004. Portugal yang saat itu masih diperkuat oleh pemain dari 'Golden Generation' seperti Luis Figo dan Rui Costa, akhirnya gagal di laga final setelah kalah tipis 0-1 dari tim kejutan, Yunani.
Langkah Portugal menuju putaran final ajang Piala Eropa musim panas ini harus ditempuh dengan satu sebuah perjalanan yang panjang. A Seleccao yang gagal bersaing dengan Denmark di babak kualifikasi, harus melakoni babak play-off untuk memastikan satu tiket ke putaran final. Tim besutan Paolo Bento ini akhirnya lolos ke Polandia-Ukraina setelah memetik kemenangan agregat 6-2 atas Bosnia Herzegovina di laga terakhir babak play-off.
Mega bintang asal Real Madrid, Cristiano Ronaldo tetap akan menjadi andalan utama Portugal di ajang Piala Eropa tahun ini. Pemain termahal dunia itu akan akan bahu-membahu dengan Luis Nani (Manchester United), Raul Meireles (Chelsea), dan rekan satu timnya di Real Madrid, Pepe.
Kiprah Portugal di kejuaraan antarnegara Eropa kali ini langsung mendapatkan ujian yang berat sejak babak putaran grup. Tergabung dalam 'grup maut' bersama Jerman, Belanda, dan Denmark, langkah Ronaldo dkk. untuk bisa melaju ke babak delapan besar diprediksi bakal berat. Belanda yang merupakan runner-up Piala Dunia 2010 dan Jerman yang spesialis turnamen tentu saja bakal menjadi lawan yang berat. Denmark yang mengungguli Portugal di babak kualifikasi Piala Eropa di Grup H juga tak bisa dipandang sebelah mata.

 
sports news © 2011 | Designed by ardana, in collaboration with info iklan, Physics education and bali creative tour